Menurut Fadli, Prabowo tidak menabur ketakutan dalam pernyataan yang dilontarkan. Ia menuturkan, pernyataan yang terlontar dari Prabowo berdasar pada kenyataan yang ada.
"Saya kira itu pandangan yang keliru. Pak Prabowo tidak menabur ketakutan. Yang dikatakan Pak Prabowo itu berdasarkan kenyataan apa adanya, berdasarkan basis data, basis fakta," kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau mendapat resonansi dari masyarakat, saya rasa itu karena mewakili kenyataan yang ada, bukan stategi Trump," imbuhnya.
Ia kemudian membeberkan perbedaan strategi Trump dengan Prabowo. Ia menyebut, strategi yang dilakukan oleh Trump lebih menyangkut SARA hingga penghinaan sedangkan Prabowo hanya mengeluarkan kritik.
"Kalau strategi Trump itu menyangkut SARA, imigrasi, bahkan menghina dan saya rasa di sini tidak ada semuanya (di Prabowo). Bahkan lebih banyak kritik Pak Prabowo adalah ekonomi, ketimpangan, kemiskinan, penguasaan aset, rasio dan sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo tengah menjalankan strategi yang digunakan Donald Trump saat Pilpres Amerika Serikat (AS). Prabowo disebut sedang mempertentangkan kalangan bawah dan atas serta menyebarkan pesimisme.
"Kalau Pak Prabowo itu, kalau saya lihat beliau ini sedang menjalankan strateginya Donald Trump di tahun 2016 dalam Pilpres Amerika Serikat. Strateginya Donald Trump itu adalah mempertentangkan kalangan bawah dengan kalangan atas," ujar Qodari seusai rilis hasil survei Pilgub Jatim 2018 di Harris Suites fX Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (3/4).
(imk/imk)