Prediksi PD: Mega-SBY Bakal Islah di 2019

Prediksi PD: Mega-SBY Bakal Islah di 2019

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Kamis, 05 Apr 2018 16:14 WIB
Foto: Dokumentasi detikcom
Jakarta -

Gagasan memunculkan poros ketiga di luar kontestasi Jokowi vs Prabowo, yang diwacanakan Partai Demokrat, sulit terwujud. Jika PD akhirnya mengarah ke poros koalisi Jokowi, drama politik panjang antara SBY dan Megawati Soekarnoputri bakal segera diakhiri dengan kehangatan islah.

"Realisasi politik Poros Ketiga agak sulit diwujudkan mengingat prasyarat presidential treshold yang cukup berat. PD harus mampu menarik dukungan total PKB dan PAN bila ingin memunculkan poros ketiga. Ini cukup sulit mengingat kekuatan elektoral figur yang hendak diusung, yaitu Muhaimin Iskandar, AHY atau Zulkifli Hasan yang masih jauh di bawah elektabilitas Jokowi atau pun Prabowo," kata Ketua DPP PD Kastorius Sinaga kepada wartawan, Kamis (5/4/2018).


Sementara itu, fakta mencolok yang terjadi adalah rivalitas atau perlombaan untuk merebut kursi cawapres Jokowi. Maka, menurut Kastorius, pilihan untuk bergabung dengan Jokowi merupakan opsi paling realistis untuk Demokrat. Khususnya dalam rangka mempersiapkan AHY sebagai pemimpin ke depan di tahun 2024.

"Kita tahu 2024, baik Jokowi maupun Prabowo tidak akan mungkin maju di pertarungan Pilpres 2024. Tokoh muda seperti AHY atau Cak Imin adalah tokoh-tokoh muda yang berpeluang besar memimpin di 2024. Namun langkah reposisi politik mereka di Pilpres 2019 ini, tentu, sangat menentukan suksesi mereka di masa depan," kata Kastorius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bergabungnya PD ke Jokowi di Pilpres 2019, tentu, akan memberi dampak positif, baik bagi PD mapun kualitas pemerintahan Jokowi kelak. Prediksi saya, SBY telah melihat sisi positif ini, khususnya dalam rangka peluang emas bagi AHY ke depan lewat pengembangan sinergi dengan Jokowi untuk visi Indonesia yang lebih baik ke depan," sambungnya.


Namun demikian, merapatnya PD ke Jokowi bermakna lebih dalam terhadap relasi kekuasaan dari para elite dan tokoh puncak nasional. Namun ada fenomena politik menarik yang bisa terjadi.

"Sangat dimungkinkan bahwa islah atau rekonsiliasi tokoh puncak antara SBY dengan Megawati akan terwujud. Presiden Jokowi akan pasti menyambut baik langkah tersebut mengingat peran besarnya ke depan dalam memimpin Indonesia yang memang membutuhkan dukungan luas dan solid," katanya.

Tak hanya menguntungkan Jokowi, islah Megawati dan SBY diyakini akan membuat publik senang. "Publik pun sangat mengharapkan momentum islah kedua tokoh besar tersebut karena akan memberi iklim politik yang sangat kondusif di tengah fragmentasi nasional di atas basis konflik nasionalisme versus agama yang merebak akhir-akhir ini. Rakyat saat ini sangat merindukan kerja sama erat di antara para elitenya. Karena hanya dengan kerja sama demikian visi Indonesia kuat akan bisa terwujud ke depan," pungkasnya.

(van/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads