Sekjen PDIP: Kontroversi Puisi Sukmawati Jadi Pelajaran Penting

Sekjen PDIP: Kontroversi Puisi Sukmawati Jadi Pelajaran Penting

Erwin Dariyanto - detikNews
Kamis, 05 Apr 2018 14:54 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali angkat bicara terkait kontroversi puisi, "Ibu Indonesia' yang dibawakan Sukmawati Soekarnoputri. Dia memuji sikap Sukma yang kemudian melakukan tabayun dan meminta maaf setelah puisi tersebut menjadi kontroversi.

"Inilah tradisi kita sebagai bangsa besar untuk melakukan tabayun, selalu meminta maaf," kata Hasto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Selanjutnya, kata Hasto, peristiwa kontroversi puisi Sukmawati bisa menjadi pembelajaran politik. Sebagai tokoh politik mesti bijak ketika mengeluarkan pernyataan, khususnya menyangkut hal-hal yang sensitif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menjadi pembelajaran agar tak terjadi lagi, apapun yang menyangkut isu agama gologan itu hal yang sensitif sehingga kita mesti bijak," kata Hasto.

Khawatirkah Hasto, puisi Sukmawati itu akan mempengaruhi elektabilitas PDIP?

Hasto mengaku ada kekhawatiran pasca terjadi prokontra puisi Sukmawati tersebut. Namun kekhawatiran itu bukan soal elektabilitas PDIP.

"Istilahnya bukan pada kekhawatiran soal elektoral tapi sebagai bangsa kita khawatir ketika ada hal hal yang menyentuh aspek-aspek yang sensitif di sinilah pendidikan politik bahwa sebagai pemimpin agar tidak menyentuh," kata dia.

Pasca puisi, "Ibu Indonesia" memicu kontroversi kemarin Sukmawati meminta maaf kepada umat Islam. Dia menyampaikan maaf sambil menangis. Hari ini Sukmawati mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia di Menteng Jakarta Pusat.

[Gambas:Video 20detik]

(erd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads