"Inilah tradisi kita sebagai bangsa besar untuk melakukan tabayun, selalu meminta maaf," kata Hasto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Selanjutnya, kata Hasto, peristiwa kontroversi puisi Sukmawati bisa menjadi pembelajaran politik. Sebagai tokoh politik mesti bijak ketika mengeluarkan pernyataan, khususnya menyangkut hal-hal yang sensitif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khawatirkah Hasto, puisi Sukmawati itu akan mempengaruhi elektabilitas PDIP?
Hasto mengaku ada kekhawatiran pasca terjadi prokontra puisi Sukmawati tersebut. Namun kekhawatiran itu bukan soal elektabilitas PDIP.
"Istilahnya bukan pada kekhawatiran soal elektoral tapi sebagai bangsa kita khawatir ketika ada hal hal yang menyentuh aspek-aspek yang sensitif di sinilah pendidikan politik bahwa sebagai pemimpin agar tidak menyentuh," kata dia.
Pasca puisi, "Ibu Indonesia" memicu kontroversi kemarin Sukmawati meminta maaf kepada umat Islam. Dia menyampaikan maaf sambil menangis. Hari ini Sukmawati mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia di Menteng Jakarta Pusat.
(erd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini