Nama Gus Mus Dicatut di Komentar Soal Puisi Sukmawati

Nama Gus Mus Dicatut di Komentar Soal Puisi Sukmawati

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 05 Apr 2018 13:15 WIB
Foto: KH Mustofa Bisri atau Gus Mus (Istimewa/Facebook)
Jakarta - Nama Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus dicatut di sebuah komentar mengenai puisi Sukmawati Soekarnoputri. Padahal, Gus Mus tidak pernah berkomentar demikian.

Komentar yang mengatasnamakan Gus Mus itu viral di media sosial dan grup-grup WhatsApp. Tulisan yang dipenuhi tagar itu diawali dengan 'Tanggapan KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) Prihal Puisi yang dibawakan Ibu Sukmawati'.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Padahal, komentar itu bukan berasal dari Gus Mus. Gus Mus sendiri sempat ditanya wartawan soal puisi Sukmawati usai kegiatan Santriversitas di lingkup Ponpes Raudlatuth Thalibien, Leteh, Rembang, Selasa (3/4/18) sore. Gus Mus yang saat itu berjalan berdampingan dengan Bupati Rembang, Abdul Hafidz, justru melempar pertanyaan tersebut kepada Bupati.

"Saya belum dengar. Lha ini mungkin Pak Bupati sudah mendengar," jawab Gus Mus singkat pada Selasa (3/4/18).



Penegasan bahwa namanya dicatut juga disampaikan Gus Mus lewat unggahan di Instagram. Dia mengetahui komentar yang mencatut namanya itu saat dikonfirmasi beberapa orang, salah satunya Menag Lukman Hakim Saifuddin.

"Pagi-pagi sekali, beberapa orang (antara lain: Mas Lukman Saifuddin Menag, Mas Eros Djarot, dan Prof. Abdu A'la) minta konfirmasi tentang KOMENTAR orang mengenai Puisi Sukmawati yang mengatasnamakan diriku. Seolah-olah aku ini kritikus sastra dan Sukmawati itu penyair. Padahal bukan. Mengapa sih ada orang punya pikiran dan pandangan kok tidak mau mengakui pikiran dan pandangannya sendiri? Kok malah diaku-akukan milik orang lain?" tulis Gus Mus di Instagram.

Kemarin, Selasa 3 April 2018, ada wartawan yang --setelah bertanya-tanya tanggapanku mengenai acara Santriversitas yang diselenggarakan Yayasan MataAir Indonesia siang itu-- tiba-tiba bertanya tanggapanku mengenai puisi Sukmawati. Aku langsung jawab, "Aku belum tahu, mendengar saja baru sekarang, bagaimana menanggapi? Coba tanya pak Bupati ini (yang kebetulan ada di sampingku); barangkali beliau sudah tahu." Lho, paginya (hari ini, 4 April 2018), pagi-pagi sekali, beberapa orang (antara lain: Mas Lukman Saifuddin Menag, Mas Eros Djarot, dan Prof. Abdu A'la) minta konfirmasi tentang KOMENTAR orang mengenai Puisi Sukmawati yang mengatasnamakan diriku. Seolah-olah aku ini kritikus sastra dan Sukmawati itu penyair. Padahal bukan. Mengapa sih ada orang punya pikiran dan pandangan kok tidak mau mengakui pikiran dan pandangannya sendiri? Kok malah diaku-akukan milik orang lain?

A post shared by Ahmad Mustofa Bisri (@s.kakung) on Apr 3, 2018 at 11:50pm PDT



Anak Gus Mus, Ienas Tsuroiya juga heran dengan viralnya komentar yang mencatut nama sang ayah. Keheranan dan kesedihan Ienas itu diungkapkan lewat Facebook.



(imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads