"Candi Prambanan biasa saya kunjungi tahun 1980-an, saya masih SMA. Di Bali ada momen libur khusus, setahun saya minimal jalan ke Yogya 2 kali," kata Puspayoga di depan sejumlah kepala daerah dan ratusan pejabat daerah bidang koperasi dan UMKM se-Indonesia yang hadir dalam Rakornas, Rabu (4/4/2018) malam.
Diakuinya, ketika berkunjung ke Candi Prambanan, dia selalu menyempatkan waktu untuk menonton pertunjukan Sendratari Ramayana.
"Saya tak pernah lewatkan tempat ini untuk nonton Ramayana Balet. Sampai sekarang pertunjukan masih ada, luar biasa pemerintah Yogya bisa mempertahankan pertunjukan ini. Ini tidak gampang, sudah berpuluh tahun. Suasana sangat eksotik dan menawan, maka pantaslah Yogya disebut Yogya Istimewa," ucapnya yang disambut tepuk tangan riuh dari para tamu undangan yang hadir.
Nostalgia Puspayoga terasa lengkap karena di pengujung acara pembukaan Rakornas ini, panitia menyuguhkan Sendratari Ramayana. Didampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Puspayoga dengan antusias menonton pertunjukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini