Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, namun di belakang layar, perbaikan hubungan keduanya meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kedua negara sama-sama memandang Iran sebagai ancaman luar terbesar mereka dan Amerika Serikat sebagai sekutu mereka.
Dalam wawancara dengan Jeffrey Goldberg, pemimpin redaksi majalah Amerika Serikat, The Atlantic, Putra Mahkota Arab Saudi mengatakan bahwa Israel punya hak untuk hidup damai di tanahnya sendiri. Hal itu disampaikan Mohammed ketika Goldberg bertanya, "Apakah rakyat Yahudi punya hak atas setidaknya bagian dari kampung halaman nenek moyang mereka?"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun kita harus memiliki perjanjian damai untuk memastikan stabilitas bagi semua orang dan untuk memiliki hubungan yang normal," katanya.
Sejak tahun 2002, Saudi telah menjadi sponsor utama Inisiatif Damai Arab, yang terus menggaungkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Namun sebelumnya, belum pernah ada pejabat tinggi Saudi yang dengan lantang mengatakan bahwa Israel memiliki "hak" atas tanah tertentu. Selama ini, Saudi juga mendukung Palestina untuk menjadi negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Kepada Goldberg, Mohammed mengatakan dirinya tak punya "keberatan keagamaan" soal warga Israel hidup berdampingan dengan warga Palestina, selama tempat suci muslim di Yerusalem -- masjid Al-Aqsa -- dilindungi. "Kami memiliki keprihatinan keagamaan tentang nasib masjid suci di Yerusalem dan tentang hak-hak rakyat Palestina," tuturnya. "Itulah yang kami punya. Kami tak punya keberatan terhadap orang lain," imbuhnya.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini