"Ya nggak apa-apa. Kalau saya sih jujur-jujur saja. Ibu Indonesia. Saya memang warga negara Indonesia. Saya sangat bangga dengan keindonesiaan saya. Dan keindonesiaan saya itu Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
Hal itu dia sampaikan menjawab pertanyaan mengenai rencana pelaporan ke polisi karena kontroversi puisi tersebut, Senin (2/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Topik Indonesia Fashion Week itu adalah cultural identity. Jadi identitas kebudayaan itu kan jelas, di puisi saya seirama. Bahwa ada identitas yang saya kisahkan dalam kata-kata berpuisi itu. Jadi dalam pengamatan saya di dunia fashion, cadar itu bukan budaya Indonesia. Itu adalah budaya Timur Tengah," ujar Sukmawati.
Diberitakan sebelumnya, Sukmawati diminta meminta maaf atas puisinya yang berjudul 'Ibu Indonesia' bila tidak mau dipolisikan. Tuntutan itu datang dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB). Mereka meminta Sukmawati meminta maaf kepada umat Islam karena puisinya dianggap meresahkan.
"Kepada Ibu Sukmawati untuk meminta maaf kepada umat Islam karena (puisinya meresahkan)," ungkap Ketua Umum FUIB Rahmat Himran saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (3/4/2018).
Rahmat meminta Sukmawati menggelar konferensi pers dengan mengundang media. Putri proklamator Sukarno itu dituntut meminta maaf secara terbuka.
"Minta maaf kepada umat Islam, siaran langsung oleh seluruh media, bahasanya dia khilaf atau mungkin mengaku salah terhadap umat Islam," sebutnya.
(fjp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini