"Yang pasti kami sudah ajukan bukti-bukti bahwa memang ada sejumlah perbuatan yang kita tahu, yang disampaikan ke publik atau perbuatan-perbuatan yang dilakukan itu memang diduga dilakukan untuk merintangi atau menghalang-halangi kasus korupsi e-KTP ini," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2018).
"Dan ada banyak yang terklarifikasi di proses persidangan, bahwa jaksa penuntut umum ingin membuktikan bahwa tidak ada kondisi sakit yang terjadi pada saat itu," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Indri juga menyebut Novanto membentak saat minta diperban. Dia akhirnya memenuhi permintaan Novanto, atas perintah Bimanesh.
Selain itu saksi lainnya, dr Francia Anggreni mengungkap adanya informasi permintaan untuk memesan 1 lantai VIP, siang hari sebelum Novanto dirawat. Permintaan itu datang dari orang yang mengaku sebagai pengacara Novanto. Dari fakta yang terungkap hari ini, Febri menyebut akan mempelajari jika ada pihak lain yang terlibat.
"Sejauh ini belum ada, sepengetahuan saya. Tapi kita simak dulu fakta persidangannya. Bahwa ada pelaku-pelaku lain yang harus bertanggung jawab tentu saja kita akan pelajari," tuturnya.
Soal pengembangan perkara untuk menyeret orang lain yang turut andil dalam rekayasa sakitnya Novanto, KPK menyerahkan pada kecukupan bukti. Saat ini KPK masih mencermati sidang yang masih berjalan.
"Kan fakta persidangan sedang berusaha membuktikan bahwa pertama, ada dugaan rekayasa kondisi atau rekayasa situasi saat itu, termasuk soal pemesanan kamar, koordinasi sebelumnya antara terdakwa yang kita proses saat ini, dan semuanya ditujukan, diduga untuk menghalangi proses penanganan kasus e-KTP," ucapnya.
"Jadi fakta-fakta itu kita lihat dulu di persidangan. Masih berjalan, saya kira prosesnya," lanjut Febri.
Dalam perkara ini, Bimanesh didakwa merintangi penyidikan KPK atas Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Bimanesh diduga bekerja sama dengan Fredrich Yunadi merekayasa sakitnya Novanto. (nif/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini