Fredrich Dikira Sopir Novanto, Hakim: Waduh Emang Ada Tampang?

Fredrich Dikira Sopir Novanto, Hakim: Waduh Emang Ada Tampang?

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 02 Apr 2018 18:11 WIB
Fredrich Yunadi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Petugas satpam RS Medika Permata Hijau, Abdul Azis, menyangka Fredrich Yunadi adalah sopir pribadi Setya Novanto. Hakim pun menanyakan alasan Abdul sehingga bisa menyimpulkan hal itu.

"Jadi Anda kira Fredrich itu sopir? Waduh, untung nggak ada Fredrich di sini, bisa marah-marah dia. Emang ada tampang sopir itu?" kata hakim kepada Abdul dalam sidang perkara perintangan penyidikan dengan terdakwa dr Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).

[Gambas:Video 20detik]


"Iya, karena pakai bajunya itu. Malah saya nggak tahu dia pengacara saat itu," ucap Abdul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat giliran jaksa, Abdul kembali ditanya soal pernyataannya yang mengira Fredrich adalah sopir Novanto. Jaksa menunjukkan foto Fredrich untuk memastikan apakah benar yang dimaksud oleh Abdul adalah Fredrich Yunadi.

"Ini benar wajah orang yang Anda kira sebagai sopir tadi?" tanya jaksa.

"Benar. Dia bilang, 'Tolong, ini ada yang kecelakaan,'" ucap Abdul.


Abdul bertemu Fredrich pada 16 November 2017 setelah Novanto disebut mengalami kecelakaan. Saat itu, Abdul tidak mengira orang yang dibantunya di rumah sakit adalah Setya Novanto.

Namun, menurut Abdul, saat itu ia melihat sedikit luka gores di dahi kanan Novanto. "Untuk luka-luka nggak ada. Di kening ada gores, sebelah kiri kalau nggak salah," ucap Abdul.

Dalam perkara ini, Bimanesh didakwa merintangi penyidikan KPK atas Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Bimanesh diduga bekerja sama dengan Fredrich merekayasa sakitnya Novanto. (haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads