Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, penutupan objek wisata ini lantaran letaknya berada di sekitar Kawah Sileri. Rekomendasi ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko tinggi terhadap wisatawan.
"Dengan adanya letusan Kawah Sileri, sementara objek wisata pemandian air panas Dqiano ditutup," ujarnya saat melihat Kawah Sileri, Senin (2/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara rekomendasi untuk Dqiano ditutup dulu. Sampai kapan, kami masih menunggu hasil kajian dari PVMBG. Kurang lebih hasil keluar satu minggu lagi," terangnya.
Baca juga: Kawah Sileri Dieng Meletus |
Di sisi lain, Arief juga meminta kepada Pos Pengamatan Gunung Api Dieng untuk aktif bberkomunikasi dengan pengelola objek wisata Dqiano. Sehingga, jika terjadi tanda-tanda letusan bisa mengurangi ancaman korban jiwa.
"Kalau yang melakukan pengematan setiap jamnya adalah dari pos pengamatan gunung api Dieng. Sehingga begitu ada tanda-tanda langsung dikomunikasikan," kata dia.
Disampaikan, tanda-tanda letusan kawah sileri pada Minggu (2/4) adalah permukaan air kawah turun sekitar 40 cm serta suhu naik 10 drajat celcius.
General Manager Herry Nurjamil berharap wisatawan tidak perlu takut dengan adanya letusan kawah sileri. Apalagi, menurutnya, hal tersebut sudah biasa terjadi.
"Saya 24 jam berada di objek wisata ini dan aman-aman saja," ujarnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini