Pesta Kecil di Tengah Puing Kebakaran Taman Kota

Pesta Kecil di Tengah Puing Kebakaran Taman Kota

Arief Ikhsanudin - detikNews
Minggu, 01 Apr 2018 17:58 WIB
Foto: Arief/detikcom
Jakarta - Musolih (54) sempat waswas ketika api berkobar menghanguskan rumah-rumah tetangganya pada Kamis (29/3) malam lalu. Dia cemas pesta pernikahan anaknya Berry Gunawan bakal gagal. Betapa tidak, api nyaris saja menyambar rumahnya. Rumah tetangganya yang berada persis di sampingnya di RT 16/05 Kelurahan Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, habis tak bersisa dilalap si jago merah.

"Saya khawatir banget. (Saat itu) cuma bisa pasrah, berarti ini (rumah) bukan milik kita. Tapi pas selamat ya Alhamdulillah," ujar Musolih saat ditemui detikcom di lokasi, Minggu (1/4/2018).

Acara ngunduh mantu ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. Pernikahan Berry dengan pujaan hatinya, Sulfianti digelar pada Sabtu (31/3) kemarin di Pedongkelan, Jakarta Timur. Keluarga Musolih sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk bahan-bahan untuk masakan pada pesta unduh mantu di rumahnya.

Musolih memperlihatkan rumah tetangga di belakang rumahnya yang terbakarMusolih memperlihatkan rumah tetangga di belakang rumahnya yang terbakar Foto: Arief/detikcom

"Sudah disiapin semua, ada makanan kering, kayak kerupuk, kentan terus makanan basah itu semua sudah disiapin dari Hari Kamis pagi," tuturnya.

Tapi tiba-tiba saja, Musolih mendengar teriakan 'kebakaran...'kebakaran'. Saat itu Musolih hendak mengantarkan undangan pernikahan putranya ke beberapa temannya. Akhirnya Musolih kembali ke rumahnya untuk menyelamatkan harta dari kobaran api. Apalagi, api sudah berkobar hebat di rumah tetangganya yang persis berada di belakang rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bantu (memadamkan api) juga, bawa selang itu yang besar. Saya kan meski tua, tenaga masih ada, tetap bantu," ucapnya.

Korban kebakaran membantu memasak di hajatan MusolihKorban kebakaran membantu memasak di hajatan Musolih Foto: Arief/detikcom

Untung saja, Tuhan menyelamatkannya dari musibah itu. Acara ngunduh mantu pernikahan putranya pun bisa digelar, meski dengan cara sederhana dan di tengah kondisi para tetangga yang sedang berduka.


"Selamat, ya Alhamdulillah, bersyukur," imbuhnya.

Di tengah suasana yang masih berduka, Musolih tidak menghilangkan empatinya di atas kegembiraannya itu. Musolih tetap melangsungkan acara ngunduh mantu dengan sederhana. Masakan yang dimasak dalam hajatan pun dinikmati oleh warga sekitar, korban kebakaran.

"Ya karena kondisi seperti ini. Kita melakukan mundu mantu dengan sederhana saja," ucapnya.

Tenda dari terpal sudah berdiri di depan rumahnya. Janur kuning melengkung sudah dipasang di mulut gang menuju rumahnya. Rumahnya disibukkan dengan para tetangganya yang sedang memasak. Beberapa di antaranya, adalah tetangganya yang rumahnya terbakar.

Salah satunya adalah Endang. Endang bersama ibu-ibu lainnya sudah membantu masak pada Kamis pagi, sebelum kebakaran terjadi. Hari ini pun, meski harus mengungsi, dia tidak mengurungkan niatnya untuk membantu.

Pesta ngunduh mantu yang sederhana di lokasi kebakaranPesta ngunduh mantu yang sederhana di lokasi kebakaran Foto: Arief/detikcom

"Kalau bukan tetangga yang bantu, siapa lagi. Di sini biasa gotong royong, yang masak semua dari tetangga," ucap Endang.

Rumah Endang habis terbakar dalam peristiwa Kamis (29/3) malam itu. Tapi dia tidak merasa isi atau kesal karena tetangganya melangsungkan hajatan. Endang justru membantunya dengan ikhlas.

Korban kebakaran pun ikut menikmati hidangan prasmanan di pesta pernikahanKorban kebakaran pun ikut menikmati hidangan prasmanan di pesta pernikahan Foto: Arief/detikcom

"Di sini kan kekeluargaan-nya dekat. Pokoknya niat pindah aja nggak ada," kata Endang.

Menjelang sore, tamu ke rumah Musolih mulai ramai berdatangan. Sebagian besar adalah tetangganya. Hidangan dari ayam goreng, karedok, siomay, sampai es selasih dinikmati oleh para tamu. Para tetangga yang menjadi koran kebakaran juga ikut merasakan kebahagiaan di rumah Musolih.



(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads