"Saya khawatir banget. (Saat itu) cuma bisa pasrah, berarti ini (rumah) bukan milik kita. Tapi pas selamat ya Alhamdulillah," ujar Musolih saat ditemui detikcom di lokasi, Minggu (1/4/2018).
Acara ngunduh mantu ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. Pernikahan Berry dengan pujaan hatinya, Sulfianti digelar pada Sabtu (31/3) kemarin di Pedongkelan, Jakarta Timur. Keluarga Musolih sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk bahan-bahan untuk masakan pada pesta unduh mantu di rumahnya.
![]() |
"Sudah disiapin semua, ada makanan kering, kayak kerupuk, kentan terus makanan basah itu semua sudah disiapin dari Hari Kamis pagi," tuturnya.
Tapi tiba-tiba saja, Musolih mendengar teriakan 'kebakaran...'kebakaran'. Saat itu Musolih hendak mengantarkan undangan pernikahan putranya ke beberapa temannya. Akhirnya Musolih kembali ke rumahnya untuk menyelamatkan harta dari kobaran api. Apalagi, api sudah berkobar hebat di rumah tetangganya yang persis berada di belakang rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untung saja, Tuhan menyelamatkannya dari musibah itu. Acara ngunduh mantu pernikahan putranya pun bisa digelar, meski dengan cara sederhana dan di tengah kondisi para tetangga yang sedang berduka.
"Selamat, ya Alhamdulillah, bersyukur," imbuhnya.
Di tengah suasana yang masih berduka, Musolih tidak menghilangkan empatinya di atas kegembiraannya itu. Musolih tetap melangsungkan acara ngunduh mantu dengan sederhana. Masakan yang dimasak dalam hajatan pun dinikmati oleh warga sekitar, korban kebakaran.
"Ya karena kondisi seperti ini. Kita melakukan mundu mantu dengan sederhana saja," ucapnya.
Tenda dari terpal sudah berdiri di depan rumahnya. Janur kuning melengkung sudah dipasang di mulut gang menuju rumahnya. Rumahnya disibukkan dengan para tetangganya yang sedang memasak. Beberapa di antaranya, adalah tetangganya yang rumahnya terbakar.
Salah satunya adalah Endang. Endang bersama ibu-ibu lainnya sudah membantu masak pada Kamis pagi, sebelum kebakaran terjadi. Hari ini pun, meski harus mengungsi, dia tidak mengurungkan niatnya untuk membantu.
![]() |
"Kalau bukan tetangga yang bantu, siapa lagi. Di sini biasa gotong royong, yang masak semua dari tetangga," ucap Endang.
Rumah Endang habis terbakar dalam peristiwa Kamis (29/3) malam itu. Tapi dia tidak merasa isi atau kesal karena tetangganya melangsungkan hajatan. Endang justru membantunya dengan ikhlas.
![]() |
"Di sini kan kekeluargaan-nya dekat. Pokoknya niat pindah aja nggak ada," kata Endang.
Menjelang sore, tamu ke rumah Musolih mulai ramai berdatangan. Sebagian besar adalah tetangganya. Hidangan dari ayam goreng, karedok, siomay, sampai es selasih dinikmati oleh para tamu. Para tetangga yang menjadi koran kebakaran juga ikut merasakan kebahagiaan di rumah Musolih.
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini