Otak Pembunuhan Driver Go-Car di Sumsel Seorang Mahasiswa

Otak Pembunuhan Driver Go-Car di Sumsel Seorang Mahasiswa

Raja Adil Siregar - detikNews
Sabtu, 31 Mar 2018 14:38 WIB
Evakuasi jasad driver taksi online Go-Car yang dibunuh di Palembang. (Raja Adil Siregar/detikcom)
Palembang - Pembunuhan Tri Widyantoro (44), seorang driver taksi online Go-Car di Palembang, Sumatera Selatan, ternyata sudah direncanakan. Salah satu otak pembunuhan itu adalah mahasiswa berinisial TY.

Peran TY pun terungkap setelah polisi menangkap Bayu Irwansyah dan Poiman pada Kamis, (29/3) malam. Poiman terpaksa ditembak mati oleh petugas karena melakukan perlawanan saat ditangkap.

"Ini sudah direncanakan. Ada yang buat akun, ada yang pesan, dan semua sudah bagi tugas. Tapi peran penting ada pada Poiman serta seorang mahasiswa inisial TY, yang saat ini menjadi buron," terang Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnian Adinegara di Bhayangkara Palembang, Sabtu (31/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Zulkarnain, saat beraksi, para pelaku yang diketahui berjumlah empat orang ini memang terbilang sadis. Pelaku nekat menjerat leher korban dan membuang jasadnya ke tepi Sungai Musi di Desa Muara Sungsang, Banyuasin.


Setelah pelaku membuang jasad korban, mobil korban jenis Avanza pun langsung disembunyikan dan diganti dengan pelat nomor palsu. Pelaku berencana menjual mobil tersebut setelah situasi benar-benar aman.

"Motifnya sejauh ini murni perampokan dan sudah dari jauh hari direncanakan. Hal ini terbukti dari awal pelaku beraksi sampai mengganti pelat mobil. Sekarang baru dua pelaku yang ditangkap dan ada dua lagi yang buron," kata Zulkarnain.

"Saya ultimatum dua tersangka lain yang belum ditangkap untuk segera menyerah atau kami tangkap hidup atau mati," kata Zulkarnain tegas.

Tri Widyantoro jadi korban perampokan dan pembunuhan setelah mendapat pesanan dari Palembang dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin, Kamis (15/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Sejak saat itu, nomor telepon korban tidak lagi aktif dan korban tidak pulang ke rumah.

Sudah hampir 2 bulan tim dari Subdit III Jatanras Polda Sumsel yang berada di bawah pimpinan AKPB Elin Tangjaya dan Kanit Unit I Kompol Antoni Hadi melakukan perburuan. Tim berhasil mengendus keberadaan para pelaku dan melakukan penangkapan.


Begitu juga dengan 16 buah tulang yang tidak lengkap dan pakaian korban yang ditemukan di tempat pembuangan jasad. Bahkan keluarga sempat tidak percaya bahwa tulang-belulang yang ditemukan polisi berdasarkan keterangan pelaku adalah Tri Widyantoro.

Polisi menduga kuat tulang yang ditemukan itu adalah Tri Widyantoro. Hal ini diperkuat dengan alat bukti serta keterangan pelaku, meskipun masih tetap harus menunggu hasil tes DNA dengan keluarga korban. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads