Pria penerjemah tersebut duduk di depan menghadap jemaat-jemaat tuna rungu yang berada di tenda yang tersedia di halaman Gereja Katedral. Berbaju hitam, ia tampak menerjemahkan setiap percakapan.
Pria itu bernama Frans Dwi (37). Frans Dwi mengawali kegiatannya menjadi penerjemah bahasa isyarat di Gereja Katedral sejak tahun 2002.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frans belajar bahasa isyarat di Lembaga Daya Dharma (LDD) Keuskupan Agung Jakarta. Selain melalui LDD, ia juga mengaku belajar secara otodidak dengan para tuna rungu di Gereja Katedral.
Hari ini, Gereja Katedral menggelar rangkaian Ibadat dari Tri Hari Suci yakni Jumat Agung. Ibadat Jumat Agung diawali dengan visualisasi Jalan Salib pada pukul 09.00 tadi, kemudian ibadat pertama pada pukul 12.00 disusul dengan dua ibadat lainnya pada pukul 15.00 dan 18.00 WIB. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini