Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (30/3/2018) garis polisi mulai dipasang agar warga tak masuk ke rumah-rumah yang terbakar. Pihak kepolisian juga terlihat mengecek kondisi dalam rumah yang terbakar.
"Kita perlu selidiki sifatnya deduktif dan induktif. Deduktif berdasarkan keterangan saksi-saksi yang ada di TKP. Induktif dari titik bakarnya dimana, asal muasalnya apa, apakah korsleting atau ada yang lain," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan polisi sudah menerima keterangan dari warga yang menyatakan ada bahan mudah terbakar di permukimannya. Penyebabnya karena ada industri rumahan yang berada di permukiman ini.
"Aduan dari warga, mereka ketakutan ada tiner yang bisa membakar lebih besar. Keluhan dari warga di sana banyak home industry sehingga semakin membuat besar api. Kita harus pastikan, inikan masih dugaan. Untuk itu secara induktif kita panggil laboratorium forensik," ucap Hengki.
Ia menyatakan hasil penyelidikan nanti akan menjadi bahan untuk menentukan langkah pencegahan agar kebakaran tidak terulang. Hengki juga mengatakan pihak TNI dan Polisi membuka posko bantuan bagi warga.
Sebelumnya, terjadi kebakaran di RT 16 dan RT 01/RW 05, Taman Kota, Kembangan Utara, Jakarta Barat pada Kamis (29/3) kemarin. Akibatnya, 117 rumah dan 317 pintu kontrakan yang banyak berada di atas rumah warga ludes.
Kebakaran ini juga menyebabkan 2 orang tewas dan 2 petugas pemadam kebakaran luka-luka. Hingga saat ini warga masih bertahan di sejumlah tenda dan musala yang ada di lokasi. (haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini