Sekjen PBB Kritik Jenderal Myanmar Atas Komentarnya Soal Rohingya

Sekjen PBB Kritik Jenderal Myanmar Atas Komentarnya Soal Rohingya

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 27 Mar 2018 13:53 WIB
Foto: Reuters
Yangon - Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengkritik kepala militer Myanmar terkait komentarnya mengenai warga muslim minoritas Rohingya. Jenderal U Min Aung Hlaing menyebut warga Rohingya tak punya kesamaan dengan kelompok-kelompok etnis lain di Myanmar.

Jenderal Myanmar tersebut mengatakan hal itu dalam pertemuan militer di negara bagian Kachin, Myanmar utara pada Senin (26/3) waktu setempat. Dalam pertemuan itu, sang jenderal menyebut Rohingya sebagai orang Bengali dan mengatakan "mereka tidak punya karakteristik ataupun kesamaan budaya dengan etnis-etnis lain di Myanmar."


"Ketegangan dipicu karena orang-orang Bengali menuntut kewarganegaraan," cetus Hlaing seperti dikutip media Dhaka Tribune seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guterres mengaku shock mendengar pemberitaan mengenai komentar jenderal Myanmar tersebut. Pemimpin badan dunia itu pun menyerukan para pemimpin Myanmar untuk mengambil kesatuan sikap melawan hasutan untuk kebencian dan untuk menciptakan harmonisasi kultural.


Sekitar 700 ribu warga Rohingya telah mengungsi dari Myanmar ke Bangladesh sejak Agustus 2017 lalu, saat dimulainya operasi militer Myanmar. PBB telah menyamakan operasi militer tersebut dengan pembersihan etnis. Namun otoritas Myanmar berdalih bahwa operasi tersebut bertujuan untuk memusnahkan para ekstremis.

Pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi yang merupakan peraih Nobel Perdamaian, telah menuai kecaman dari para pemimpin dunia karena dianggap gagal membela Rohingya. Sejumlah penghargaan internasional yang diterima Suu Kyi juga ditarik kembali akibat sikapnya soal penderitaan Rohingya.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads