Ketua FAGI Kota Bandung Iwan Hermawan mengatakan distribusi soal dan kunci jawaban yang berupa soft copy sangat rentan terjadi penyalahgunaan. Pasalnya, sambung dia, mudah untuk disebarluaskan.
"Hanya dalam perjalanannya ini semua pakai soft copy flasdisk bukan hard copy. Jadi lebih rentang dibandingkan hard copy," kata Iwan saat dihubungi via telepon genggam, Selasa (27/3/2018).
Ia menuturkan ada dua kemungkinan kebocoran soal dan kunci jawaban USBN ini terjadi. Pertama ada oknum internal yang membocorkan soft copy itu atau adanya pihak luar menyadap komputer sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyarakan ke depannya lebih baik pembuatan soal USBN diserahkan kepada sekolah. Hal ini untuk mengantisipasi kebocoran soal dan kunci jawaban yang bisa dimanfaatkan banyak siswa di Jabar.
"Kalau dibuat di sekolah kan bervariasi nanti. Jadi kalaupun bocor hanya satu sekolah tidak se-Jabar seperti sekarang ini," kata Iwan.
Sebelumnya, Temuan ini sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) dan Komisi V DPRD Jabar pada Senin (26/3/2018). Pihaknya meminta pihak berwenang untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait temuan ini.
"Kami sudah menyampaikan ke Disdik dan Komisi V semua bukti kebocoran soal tersebut. Kami minta untuk mereka melacak siapa yang sudah meracuni para siswa ini," ujar Iwan. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini