Harimau liar Bonita kepergok dengan warga di dalam kawasan hutan di Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil) Riau, pada Sabtu (24/3) lalu. Dalam peristiwa ini, tidak terjadi konflik.
Tanpa sengaja, warga melihat Bonita di dalam kawasan hutan. Rasa ketakutan tentunya menghantui mereka. Dalam upaya penyelamatan, mereka pun berusaha memanjat pohon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bonita yang sebenarnya posisinya itu sudah jauh dari lokasi konflik, tak mau beranjak di lokasi itu. Bonita tampak tenang duduk santai sembari matanya mengawasi 7 warga tadi yang panjat pohon.
"Ya mungkin saja, Bonita tak ingin terusik. Dia mungkin tak mau habitatnya dirusak lagi," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (27/3/2018).
Lokasi tempat warga bertemu Bonita itu, sudah menjauh dari lokasi perkebunan sawit dan dusun Sinar Danau, di Kec Pelangiran, Kab Inhil.
Bonita menin
Dalam sepekan ini, jejak Bonita tidak lagi ditemui di sekitaran perkebunan sawit. Terakhir kali Bonita terpantau masuk dalam kawasan hutan green belt yang ada di perkebunan sawit.
"Bonita berarti sudah keluar dari green belt dan masuk ke dalam kawasan hutan lainnya. Posisi Bonita yang ditemukan warga itu sudah mengarah ke hutan swaka margasatwa Kerumutan," kata Haryono.
Bonita selama ini sudah dicari tim terpadu untuk dievakuasi dari lokasi konflik. Hampir tiga bulan usaha itu belum membuahkan hasil. Bonita sudah pernah ditembak bius, namun berhasil lolos.
Konflik ini telah menewaskan dua orang warga. Korban pertama Jumiati tewas diserang Bonta pada 3 Januari lalu. Selanjutnya, pada 10 Maret warga atas nama Yusri juga tewas diserang Bonita. (cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini