"Kesepuluh fraksi sudah menyetujui bahwa RUU kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Thailand ini untuk bisa disahkan di tingkat paripurna," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2018).
DPR di masa sidang ini memang menerima 2 RUU kumulatif terbuka yang diajukan pemerintah, salah satunya RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Thailand tentang Kerja Sama di Bidang Pertahanan. RUU itu dibacakan dalam sidang paripurna pembukaan masa persidangan IV DPR RI Tahun 2017-2018, Senin (5/3) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: TNI Adakan Latgab dengan Tentara 20 Negara |
Hanafi mengatakan, dalam satu minggu ke depan, akan ada paripurna pengesahan RUU yang baru disepakati itu. Menurut Hanafi, bukan tanpa alasan semua fraksi menyetujui kerja sama di bidang pertahanan antara RI-Thailand itu.
Hanafi menyebut Indonesia dan Thailand memiliki indeks global yang sama dalam masalah keamanan, terutama terorisme. Kemudian soal risiko bencana alam dan penguasaan teknologi, indeks dua negara tersebut, dikatakan Hanafi, hampir sama.
"Kita ingin mendorong bahwa adanya ratifikasi UU ini maka itu lebih mengikat proses negosiasi selanjutnya dua negara ini agar betul-betul lebih detail. Karena setelah ini, amanat UU ini atau keinginan Komisi I agar Kemhan menyiapkan tim negosiasi untuk masuk pada implementing agreement," sebut Hanafi.
RUU itu baru bisa berjalan secara teknis jika sudah ada implementing agreement. Untuk itu, kata Hanafi, Komisi I DPR mendorong Kementerian Pertahanan segera membentuk tim untuk mewujudkannya.
"Implementing agreement itu yang paling konkret nanti sehingga jangan sampai tim negosiasinya itu kurang menguasai karena di situlah nanti akan diukur keberhasilannya," ucap politikus PAN itu.
Hanafi lalu merinci poin-poin kerja sama yang termaktub dalam RUU itu. Salah satu poinnya terkait dengan kerja sama di bidang pendidikan militer kedua negara.
"Ada latihan bersama, kemudian yang menarik adalah dengan Thailand ini di-state secara jelas kerja sama keamanan laut dan saya kira Indonesia membutuhkan itu karena selama ini kita punya problem Illegal Unregulated Fishing. Dengan perjanjian itu, kita harapkan keamanan laut kita terjamin dan meminimalisir risiko kejahatan di wilayah maritim kita," pungkas Hanafi. (gbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini