Polemik 'pengibulan' belum hilang dari panggung politik nasional. Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan kembali bersuara keras soal senior yang menyebut Presiden Jokowi melakukan pengibulan.
Sama seperti saat Luhut seolah mengancam akan mengungkap 'dosa' senior yang menuduh Presiden Jokowi melakukan pengibulan, kali ini Luhut juga tak menyebut siapa nama seniornya itu.
Kesempatan kedua Luhut melontarkan sindiran tajam soal pengibulan itu adalah saat dirinya menjadi pembicara dalam acara pembekalan caleg Golkar.
"Zaman sekarang ngibul nggak benar. Saya minta Golkar tidak ikut-ikutan, Golkar itu bicara dengan data. Bahan data ini Pak Sekjen tolong dikasih semua, Anda bicara data saja," kata Luhut di acara pembekalan caleg Golkar di Hotel Red Top, Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Luhut ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya Luhut Pandjaitan sempat tak mau bicara soal statement Ketua Wanhor PAN Amien Rais yang menyebut Jokowi melakukan pengibulan di tengah program bagi-bagi sertifikat tanah, sedangkan 74 persen Indonesia dikuasai kelompok tertentu.
Sebelum bicara soal berkelahi pakai data ini, Luhut bicara lebih keras. Ia mengaku tahu track record senior yang menyebut Jokowi melakukan pengibulan dan mengaku bisa mencari dosanya.
"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu kok. Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam sajalah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?" ucap Luhut, Senin (19/3) lalu.
Pernyataan Luhut Pandjaitan ini kemudian menjadi kontroversi. Petinggi PAN dan loyalis Amien Rais menyebut Luhut 'baper'. Setelah itu, Luhut pun diam dan isu ini seolah menguap, sampai kemudian muncul lagi di tengah acara Golkar.
Lalu, apa sebenarnya goal Luhut melempar lagi isu ini? Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menilai Luhut memang terus menyebar peringatan agar semua orang tak sembarang menyerang Jokowi.
"Serangan dan ancaman Luhut kepada Amien untuk membongkar dan mencari dosa-dosa Amien semacam peringatan kepada siapa pun yang akan mengkritik atau mencela Presiden Jokowi," kata Rico kepada wartawan, Senin (26/3).