Untuk kasus yang pertama, yakni soal reaksi yang datar-datar saja dari parpol-parpol 'Koalisi 212', pihak Rizieq masih bisa menjaga api optimismenya. Partai Gerindra menegaskan Prabowo Subianto sebagai capres harga mati. PKS menilai Rizieq lebih tepat sebagai 'penjaga berkah' saja ketimbang maju sebagai capres. PAN menyerahkan penilaian kepada masyarakat. Adapun PBB bersikukuh menjagokan Yusril Ihza Mahendra. Dengan kata lain, tak ada satu dari empat parpol itu yang mendukung pencapresan Rizieq.
"Masih ada waktu untuk diskusi dan musyawarah dengan 4 parpol tersebut," ujar Jubur FPI, Slamet Maarif, saat dimintai tanggapan soal sikap 4 parpol 'Koalisi 212' terhadap peluang Rizieq di Pilpres 2019 melalui WhatsApp, Sabtu (24/3/2018) malam kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PA 212 bakal terus melobi empat parpol itu supaya setuju dengan pencapresan Rizieq. Waktu belum habis. Pendaftaran capres-cawapres masih beberapa bulan lagi, yakni 4 Agustus nanti.
"Insyaallah. (Komunikasi) Terus dikomunikasikan," ucap Slamet yang juga Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) ini.
Bicara pencapresan tak bisa dilepaskan dari faktor tingkat keterpilihan. Soal elektabilitas Rizieq dibanding kandidat capres lainnya, ada dua lembaga survei yang pernah merekamnya, yaitu Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Media Survei Nasional (Median).
Baca juga: Elektabilitas Capres Habib Rizieq Masih Nol Koma
SMRC merilis survei yang mencantumkan nama Rizieq pada 2 November tahun lalu. Responden survei adalah masyarakat Jawa Barat, dengan jumlah sampel 820 responden. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error 3,5 persen. Hasilnya, Rizieq berada di urutan ke-8 dari 18 nama. Nomor satu ada Jokowi dengan 25,7 persen, diikuti Prabowo 22%, SBY dengan 1,3%. Rizieq sendiri mendapat 0,5% suara responden. Di urutan paling buncit ada Mahfud MD dengan 0,1% suara responden.
Baca juga: Wacana Habib Rizieq Nyapres Sudah Muncul di 3 Pilpres
Selanjutnya, Median merilis survei yang mencantumkan nama Rizieq pada 22 Februari 2018. Dalam risetnya, Median menggunakan sampel 1.000 responden. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling sejak 1 sampai 9 Februari 2018. Margin of error kurang-lebih 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei Median ini belum juga menggembirakan pihak Rizieq karena peringkat Rizieq hanya ada di nomor 18. dari 24 nama.
Nomor satu ada Jokowi dengan raihan 35%, dikuti Prabowo dengan 21,2%, dan Gatot Nurmantyo 5,5%. Rizieq di urutan ke-18 mendapat 0,3%. Di urutan buncit ada Moeldoko dengan raihan 0,1%.
Partai-partai dingin menanggapi wacana pencapresan Rizieq. Survei-survei pun belum menunjukkan hasil gemilang untuk Rizieq sampai sejauh ini. Apakah pihak Rizieq masih optimis?
(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini