Fajar mulai duduk di bangku legislatif sejak 2014 lalu. Pria kelahiran 1974 itu merupakan 1 dari 15 kader Gerindra yang berada kursi DPRD DKI Jakarta.
Fajar merupakan adik Almarhum Ustaz Jeffry Al Bukhori itu memang tak mencolok. Seperti tercantum di laman resmi DPRD DKI, Fajar aktif di Da'i Centre DKI Jakarta dan menjabat sebagai direktur di sebuah pondok pesantren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai anggota DPRD DKI, Fajar diketahui ikut menandatangani Hak Menyatakan Pendapat (HMP) terhadap Gubernur Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) pada 2015 lalu. Fajar beserta 14 nama dari F-Gerindra DKI menandatangani dukungan untuk HMP. Sedangkan untuk Partai Golkar ada empat nama.
Ayah 3 anak itu juga sempat berususan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia diperiksa terkait kasus suap pembahasan raperda Reklamasi Teluk Jakarta. Usai diperiksa, Fajar menampik adanya tawaran hadiah terkait raperda reklamasi.
"Katanya saya pernah ditawarkan karena ada statement saya pernah ditawarkan padahal saya nggak pernah merasa di tawarkan," ujar Fajar di KPK, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2016).
Kini nama Fajar kembali muncul setelah videonya menjadi viral. Fajar mengamuk karena merasa tak terima mobilnya diderek petugas Dishub DKI. Saat itu Fajar marah karena tidak ada rambu larangan parkir di badan jalan yang didatangi petugas.
"Pertama, tidak ada rambu di sepanjang jalan itu, rambu larangan parkir atau diperbolehkan parkir. Tidak ada rambu. Kita berdebat masalah parkir rambu tidak ada," kata Fajar saat dihubungi, Jumat (23/3/2018).
Fajar juga mengadukan masalah itu kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Sandiaga meminta Fajar bersabar. Panggilan chief juga diberikan Sandiaga kepada Fajar.
Saya bilang, sabar bro, gitu. Tapi kalau temen-temen Dishub sudah lakukan yang bener saya dukung, dan saya akan bilang ke dia (Fajar) sorry chief ini peraturan dan harus ditegakkan," tegas Sandiaga. (abw/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini