"Saya rasa wajar saja Habib Rizieq mengusulkan hal itu karena selain posisinya sebagai ulama dan pimpinan informal umat, juga mengingat ke 4 partai itu punya romantisme keterkaitan dengan Pilgub DKI," ungkap Wasekjen PKB Daniel Johan kepada wartawan, Sabtu (24/8/2018).
Di Pilgub DKI lalu, Gerindra dan PKS mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan hasilnya menang. PAN awalnya mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni, bersama PKB, Demokrat dan PPP. Namun saat Agus-Sylvi tak berhasil lolos di putaran kedua, koalisi itu pecah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PKB saat ini merupakan partai pengusung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hanya saja untuk Pilpres 2019, partai pimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tersebut belum menentukan sikap, meski telah memberi sinyal siap kembali mendukung Jokowi asal sang ketum bisa menjadi cawapres.
Soal usul Rizieq, PKB memberikan apresiasi. Namun Daniel menyatakan, partainya saat ini belum menentukan pilihan soal arah dukungan.
"Kita hargai segala usulan yang ada untuk masa depan Indonesia, bila itu semua untuk kemajuan, memperkuat kebinekaan, persatuan, dan kehidupan Indonesia yang lebih baik kenapa tidak?" tuturnya.
"PKB sendiri masih dalam proses meminta masukan semua pihak termasuk dari para kiai sepuh dan tokoh-tokoh masyarakat sebagai masukan penting untuk muspimnas yang memutuskan masalah pilpres," imbuh Daniel.
Sebagai salah satu partai yang diusulkan masuk ke Koalisi Permanen 212, Gerindra pun belum menyatakan sikap resmi. Di sisi lain, partai besutan Prabowo itu justru masih membuka peluang dengan partai lain untuk berkoalisi dengan partai lain, khususnya PKB dan Demokrat.
"Wajar Gerindra mendekati PKB karena selain memiliki suara 9 persen lebih mencakup 11 juta lebih pemilih, mungkin juga pengalaman dari pilpres kemarin bahwa PKB ternyata sebagai penentu kemenangan," ujar Daniel menanggapi hal tersebut.
Wakil Ketua Komisi IV tersebut kemudian menyatakan peranan PKB dalam kemenangan capres. Bahkan Daniel mengutip pernyataan eks Ketum PAN, Hatta Rajasa yang di Pilpres 2014 lalu berpasangan dengan Prabowo.
"Seperti yang diungkapkan Pak Hatta Rajasa, pasangan Pak Prabowo waktu itu bahwa 'bila PKB ke Prabowo, kami yakin Prabowo yang menang' dan kami sangat berterima kasih atas kepercayaan Gerindra kepada kami, keputusan tentang hal ini akan diputuskan oleh muspimnas nanti," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Gerindra masih pikir-pikir soal usul Rizieq mengenai Koalisi Permanen 212. Meski tidak menolak soal wacana itu, Gerindra memastikan masih membuka pintu kerja sama untuk partai-partai lain di Pilpres 2019, termasuk ke partai-partai yang bukan menjadi usulan panglima besar FPI itu.
"Partau Gerindra dan partai-partai lain tetap akan membuka diri dan melakukan komunikasi aktif juga dengan partai lain, misalnya Partai Demokrat dan partai PKB dalam rangka memperkuat koalisi yang ada," ungkap Waketum Ferry dalam perbincangan, Jumat (23/3).
Seperti diketahui, Habib Rizieq mengharapkan Gerindra-PKS-PAN-PBB bergabung dalam koalisi permanen 212. Gerindra melalui Wasekjennya, Andre Rosiade juga mengaku sudah mendapat arahan langsung dari Habib Rizieq.
"Sudah lama Habib Rizieq Syihab menginginkan dan mengharapkan adanya koalisi permanen 212 (PKS-PAN-Gerindra-PBB)," kata jubir FPI, Slamet Maarif, kepada detikcom, Jumat (23/3). (elz/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini