Sejumlah mahasiswa asing dari berbagai negara tertarik dengan demokrasi yang ada di Yogyakarta. Mahasiswa asing yang berasal dari Mesir, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea, Cina, Belanda dan Kyrgyzstan ini kemudian melihat langsung jalannya rapat paripurna yang dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di DPRD DIY.
Radwa (24) mahasiswi asal Mesir mengaku mengetahui bahwa di Yogyakarta adalah kerajaan dan dipimpin oleh Sultan. Ia juga tahu bahwa Gubernur di DIY adalah Sultan.
"Disini itu kerajaan, Sultan adalah sebagai Gubernur," kata Radwa di DPRD DIY, Jumat (23/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenal politik lokal di Yogya, karena demokrasi yang cukup unik seperti tidak ada pemilihan kepala daerah di DIY," kata Arif Noor Hartanto di DPRD DIY.
Kepada para mahasiswa tersebut, ia menjelaskan bahwa danais itu diberikan karena memang ada urusan yang bertambah dan tentu tanggung jawabnya juga semakin besar. Sehingga ada kompensasi dan negara memberikan hal itu.
Mereka tanyakan tentang model pemilhan umum dΓ€n tanya spesifik danais kenapa di Yogya itu diberlakukan khusus," kata Arif.
Seusai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD DIY dan bertemu pimpinan dewan, para mahasiswa asing itu juga sempat bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Mereka juga sempat berfoto bersama dengan raja Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat itu. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini