Jika Tak Dapat Cawapres Jokowi, Golkar Minta Tambah Kursi Menteri

Jika Tak Dapat Cawapres Jokowi, Golkar Minta Tambah Kursi Menteri

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 23 Mar 2018 17:43 WIB
Foto: Agung Laksono. (Nur Indah/detikcom).
Jakarta - Partai Golkar meminta jatah cawapres untuk disandingkan dengan Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Jika keinginan itu tidak terpenuhi, Golkar meminta penambahan jatah kursi menteri di kabinet periode 2019-2024.

"Ya itu harus (dapat kursi menteri lebih). Kalau tidak, ya kita tidak dapat apa-apa. Masa tidak dapat apa-apa?" kata Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).


Menurut Agung, jatah kursi menteri untuk Golkar itu layak diberikan apabila partai berlambang pohon beringin itu berhasil memenangkan Jokowi di pilpres. Sebab, selain sebagai partai besar, Golkar juga menjadi partai pertama yang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi untuk maju di periode kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu berharap apabila kita memenangkan Jokowi dengan wakilnya, kita berharap punya hak kursi yang cukup," ucapnya.

"Sudah dari awal. Pertama kali partai yang mendukung Jokowi adalah Golkar," imbuh Agung.


Saat ini, diketahui ada tiga kader Golkar yang menjabat sebagai menteri di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Ketiganya ialah Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Perindustrian, Korbid Kelembagaan Golkar Idrus Marham menjabat sebagai Menteri Sosial, dan politikus senior Golkar Luhut Binsar Pandjaitan menjabat sebagai Menko Kemaritiman.

Penegasan soal jatah cawapres Jokowi ini sebelumnya disampaikan oleh Ketua Korbid Kesra Golkar Roem Kono. Ia mengatakan Jokowi harus kembali bersanding dengan kader Golkar di periode 2019-2024. Salah satu alasannya, Golkar merupakan partai besar yang berpengalaman.

Sosok yang dinilai paling layak berpasangan dengan Jokowi ialah sang ketum, Airlangga Hartarto. (tsa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads