Arya yang juga peneliti CSIS ini mencontohkan Pilkada Jabar. Menurutnya, koalisi Gerindra-PKS yang mendukung Sudrajat-Ahmad Syaikhu tidak efektif.
"Eksperimen Gerindra-PKS contohnya di Jabar masih rendah, tidak sampai 5%," ucap Arya saat diwawancara detikcom, Kamis (22/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menilai, koalisi Habib Rizieq yang mengandalkan alumni 212 juga belum tentu akan efektif mendompleng suara. Arya menganggap, massa 212 memiliki aspirasi politik yang berbeda.
Arya menilai, belum tentu massa 212 meiliki pandangan sama soal Pilpres. Belum tentu juga suara mereka 1 partai.
"Kenapa begitu? mereka ini kan banyak, bisa jadi suara mereka tersebar ke banyak partai. Motivasi kan beragam dan suara mereka tidak serta-merta ditransfer ke 1 partai," ucapnya.
Arya beranggapan, jika koalisi itu benar terjadi maka akan sulit berlaga di Pilpres 2019.
"Melihat contoh di beberapa Pilkada saya rasa sulit untuk bereksperimen di level nasional," ungkapnya.
(rvk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini