"Sekitar 31,74 persen SMK nganggur. Ada missed karena dari SMK itu harus tersalurkan. Kalau ada pusat pelatihan seperti ini, langsung bisa tersalurkan. Ini yang ironis, masuk SMK malah nganggur, kita adakan perubahan," kata Sandiaga di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Utara, Jl Gereja Tugu No 20 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (22/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data statistik 7,14 persen atau setara hampir 400 ribu ini nganggur, bener-bener nggak ada kerjaan, ada juga nganggur terselubung itu yang lebih banyak lagi ini. Yang lebih miris adalah yang nganggur itu rata-rata berpendidikan SMK," tuturnya.
Dari data yang didapat Sandi, katanya, setiap tahun Indonesia membutuhkan 3,7 juta lapangan kerja yang harus diisi tenaga terampil. Karena itu, Pemprov DKI akan melakukan kemitraan dengan perusahaan di Jakarta untuk menyaring tenaga kerja.
"Di sini berarti kebutuhan tenaga terampil 3,7 juta, banyak banget, artinya ada yang terdiskoneksi. kita harus masuk dalam sebuah kemitraan memastikan ini tidak diskoneksi," ujarnya.
"Menurut saya, peran Pemprov akan lebih diprioritaskan ke depan menyiapkan lapangan kerja. Kita sudah membangun 44 OK OCE di kecamatan di Jakarta ini akan kita sandingkan. Saya ingin tingkatkan 23 persen dari sini jadi pengusaha sukses," imbuhnya. (idn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini