"Kita tahu ya dia itu orangnya fiksioner, bukan visioner. Ada bahasa baru. Dari dulu dia begitu," kata Inas saat dihubungi, Rabu (21/3/2018).
Ia pun menuding Prabowo tukang mengkhayal. Ramalan soal Indonesia hancur di tahun 2030, sebut Inas, hanya bualan belaka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, menurut Inas, Prabowo tidak layak menjadi Presiden RI. Ia pun yakin Prabowo takkan terpilih menjadi Presiden sekalipun kembali melenggang di Pilpres 2019.
"Nggak mungkin orang yang hancur otaknya memimpin suatu negara. Saya yakin-lah dia tak akan pernah terpilih jadi Presiden," sebut Inas.
"Lebih baik Pak Prabowo di usia yang sudah lanjut ini banyak-banyak baca Alquran dan belajar agama," imbuhnya.
Sebelumnya, Prabowo berpidato Indonesia bisa bubar di tahun 2030. Video potongan pidato itu diunggah akun Facebook Partai Gerindra.
Ternyata Prabowo bicara soal 'Indonesia bubar 2030' di UI ketika menghadiri peresmian dan bedah buku 'Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo' pada 18 September 2017. Acara diadakan di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok.
Dalam acara itu, Prabowo turut membawa satu novel berjudul 'Ghost Fleet'. Prabowo lalu mengungkap isi novel tersebut, salah satunya ramalan soal Indonesia di 2030.
"Ghost Fleet ini novel, tapi ditulis dua ahli strategi dari Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu. Mereka ramalkan tahun 2030, Republik Indonesia sudah tidak ada lagi," ungkap Prabowo. (tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini