Pidato Prabowo Kutip Novel Fiksi, NasDem: Tak Layak Dipercaya

Pidato Prabowo Kutip Novel Fiksi, NasDem: Tak Layak Dipercaya

Tsarina Maharani - detikNews
Kamis, 22 Mar 2018 07:52 WIB
Foto: dok. August Cole
Jakarta - Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang menyebut prediksi Indonesia bubar 2030 yang ternyata diambil dari novel fiksi Amerika Serikat berjudul 'Ghost Fleet'. Partai NasDem menyebut, isi pidato Prabowo itu tak layak dipercaya.

"Namanya juga novel fiksi, tentu prediksinya juga cuma fiksi. Sehingga tidak layak untuk dipercaya," ujar Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago saat dihubungi, Rabu (21/3/2018).


Ia pun menyayangkan seorang tokoh nasional seperti Prabowo menyampaikan pidato bernada pesimistis terhadap kondisi bangsa Indonesia. Menurut Irma, Prabowo seharusnya menjaga semangat kesatuan NKRI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap tokoh nasional seharusnya menjadikan komitmen NKRI harga mati dan final sebagai salah satu misi dan visi kebangsaannya," sebut anggota DPR yang duduk di Komisi IX itu.


"Karena amanat pendiri bangsa ini adalah menjaga keutuhan NKRI dan junjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan politik sebagaimana yangg disampaikan Bung Karno sang founding father," imbuh Irma.

Diberitakan, Prabowo berpidato Indonesia bisa bubar di tahun 2030. Video potongan pidato itu diunggah akun Facebook Partai Gerindra.


Ternyata Prabowo bicara soal 'Indonesia bubar 2030' di UI ketika menghadiri peresmian dan bedah buku 'Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo' pada 18 September 2017. Acara diadakan di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok.

Dalam acara itu, Prabowo turut membawa satu novel berjudul 'Ghost Fleet'. Prabowo lalu mengungkap isi novel tersebut, salah satunya ramalan soal Indonesia di 2030.

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads