Ketua pengelola wisata tubing Desa Depok Sumarno mengatakan, sejak 7 bulan lalu, sungai Kedawung yang berada di daerah pemukiman warga dimanfaatkan untuk wisata tubing. Upaya ini selain memanfaatkan potensi sungai juga untuk menjaga kebersihan sungai dari limbah rumah tangga.
"Sekarang kesadaran warga untuk tidak membuang sampah di sungai sudah tidak seperti dulu. Karena akan malu jika banyak wisatawan yang ke sini untuk menyusuri sungai dengan ban dalam," terangnya saat ditemui di tepi sungai Kedawung, Desa Depok Rabu (21/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Disampaikan, sungai Kedawung di daerahnya memiliki sekitar 40 jeram sepanjang 5 kilometer. Hal ini menjadi tantangan bagi wisatawan yang ingin menguji nyali menjelajah sungai Kedawung dengan menggunakan ban dalam tronton tersebut.
![]() |
"Sehingga, disayangkan jika tidak dimanfaatkan untuk hal positif. Apalagi bisa berdampak pada kesadaran warga untuk menjaga kebersihan sungai," kata dia.
Saat ini, rata-rata kunjungan wisata tubing di daerahnya sekitar 30 wisatawan saat libur akhir pekan. Biasanya, paket wisata tubing ini Rp 45 ribu per orang. Nantinya, wisatawan tersebut selain bisa menjelajah sungai juga mendapat welcome drink, snack, dan makan siang.
![]() |
"Selain itu juga ada jalur anak-anak yakni sepanjang 2 km. Untuk jalur anak jeramnya relatif kecil sehingga tidak berbahaya," tuturnya.
Saat ditanya soal keamanan wisata tubing, meski beberapa lokasi aliran air cukup deras, namun Sungai Kedawung memiliki kedalaman hanya 1 meter hingga 1,5 meter.
"Selain itu wisatawan juga dibekali pelampung, helm dan tim rescue yang mendampingi dari titik awal hingga selesai," ujarnya. (sip/sip)