Aktivitas buaya itu tertangkap oleh kamera Oji Paoji (35) dari community organizer WWF Ujung Kulon. Setelah dilakukan survei tanaman mangrove pada Selasa (20/3) kemarin, buaya tersebut terlihat tertidur dan berjemur di bawah sinar matahari sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurutnya, buaya yang ia temukan berjemur sangat dekat ke pinggir pantai. Bahkan lokasi tersebut kadang digunakan untuk anak-anak berenang dan bermain.
Namun ia mengatakan, bagi warga sekitar Taman Jaya, buaya memang sering terlihat keluar dari muara. Mereka kadang melihat buaya berjemur di atas karang dan dianggap sebagai hal yang lumrah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, di kawasan TNUK dan di daerah perbatasannya memang banyak sekali muara yang biasa menjadi habitat buaya. Lokasi yang terdekat misalnya muara Cibenoa, Cikaung, dan Taman Jaya.
Namun ia memperkirakan seringnya buaya keluar dari area muara bisa saja disebabkan terganggunya habitat buaya. Meskipun belum ada analisis terkait kondisi muara di sepanjang kawasan Ujung Kulon.
"Ini belum kita analisa, bisa saya sumber pakan di muara yang menyusut. Ketika melihat seperti ini, apakah ini dampak kerusakan alam sehingga keluar sarang," katanya.
Seingatnya, terakhir ada korban jiwa terkait buaya di daerah TNUK terjadi pada 2007. Saat itu, seorang warga Taman Jaya menjadi korban diterkam buaya yang muncul dari muara Cibenoa.
Setelah itu, menurutnya, tak pernah ada lagi korban jiwa meskipun, bagi warga di sana, pemandangan buaya berjemur di pinggir pantai merupakan hal biasa. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini