Kakek ini diundang ke Jakarta untuk talkshow dengan salah satu televisi swasta. Dia berangkat ke ibu kota dengan Pesawat Batik Air dari dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, Aceh, Selasa (20/3) kemarin. Nyak Sandang juga ditemani oleh sang anak dan relawan.
"Ayah (Nyak Sandang) sudah berangkat ke Jakarta. Saya tidak ikut," kata cucu Nyak Sandang, Ataillah, saat dihubungi wartawan, Rabu (21/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum ke Jakarta, Nyak Sandang sempat dibawa ke monumen Pesawat RI 001 di Blang Padang, Banda Aceh. Meski kedua matanya sudah tidak dapat melihat, tapi kakek Sandang masih ingat betul saat dia menyumbang untuk membeli pesawat pertama itu.
Seperti diketahui, Kakek Sandang dan orang tuanya ikut patungan untuk membeli pesawat muncul setelah Gubernur Aceh dan Gubernur Militer waktu itu Abu Daud Beureueh berceramah di halaman masjid di Calang, Aceh Jaya, Aceh. Semua masyarakat kala itu dengan suka cita datang ke lokasi untuk mendengar pidato orang nomor satu di Tanah Rencong.
Dalam pidatonya yang menggebu-gebu, Daud membakar semangat warga dan mengungkapkan Indonesia merupakan negara milik rakyat. Daud menyampaikan pasca kemerdekaan, Indonesia membutuhkan pesawat agar mudah berhubungan dengan negara luar. Pasalnya, negara yang merdeka dari penjajah pada 1945 ini termasuk negara kaya raya. Hubungan dengan luar negeri sangat diperlukan.
Kakek Sandang masih ingat betul ketika dirinya menghadiri ceramah tersebut. Pada awal pidato, Daud mengungkapkan pertemuan Presiden Soekarno dengan dirinya di Masjid Baiturrahman, Banda Aceh. Usai pidato, seluruh ulama di Aceh Jaya dikumpulkan. Daud Beureueh bermusyawarah dengan ulama cara mengumpulkan uang untuk membeli pesawat.
"Di sini ada satu ulama yang sangat terkenal yaitu Abu Sabang (Muhammad Idarus). Warga di sini, semua dengar apa yang dibilang sama Abu Sabang. Kalau Abu bilang kita kumpulkan uang untuk beli pesawat, semua ikut menyumbang," kata Sandang saat ditemui di rumahnya di Desa Lhuet, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, Aceh, Selasa (6/7/2018). (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini