Selain Wasidi, ada dua nelayan lainnya yang juga menjadi korban yakni Sukamto (38) dan Sumono (43), keduanya warga Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari. Kedua korban terakhir ini berhasil menyelamatkan diri saat kapal jungkung karam.
"Benar terjadi laka perahu nelayan karam. Ada satu ABK yang tenggelam diduga karena tidak kuat menahan arus," jelas Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto saat dihubungi wartawan, Rabu (21/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesampainya di perairan Pantai Sanglen, Sukamto yang mengemudikan perahunya terlalu menepi. Maka, saat muncul gelombang besar kapal bernama 'Maju Jaya Pantai Baron' yang terhantam ombak langsung terbalik," katanya.
Saat dihantam ombak, korban langsung melompat menyelamatkan diri. Namun nahas, hanya dua korban berhasil menepi ke pinggir pantai dengan kondisi luka-luka. Sementara satu korban gagal menepi kemudian ditemukan sudah dalam keadaan meninggal.
"Setelah menerima laporan perahu karam kami langsung melakukan pencarian satu korban yang belum menepi. Namun saat ditemukan, satu ABK tersebut sudah dalam keadaan meninggal. Kemudian korban meninggal kami evakuasi ke Pos Baron," paparnya.
"Sementara untuk kedua korban yang mengalami luka-luka akibat terbentur karang langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat," pungkas Surisdiyanto. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini