Bulan Bocah Difabel Juara Kelas di SDN 88 Pekanbaru

Bulan Bocah Difabel Juara Kelas di SDN 88 Pekanbaru

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Selasa, 20 Mar 2018 16:24 WIB
Foto: Bulan Karunia Rudianti (Instagram bulankarn)
Jakarta - Tangannya tampak begitu lincah membuka dua kaki palsunya di atas kursi roda. Setelah lepas, siswi kelas III ini merapikan rok warna biru yang dikenakannya. Dialah Bulan Karunia Rudianti (11) siswi difabel di SDN 88 Pekanbaru.

Bulan masuk ke ruangan kepala sekolahnya, Eliana. Dia diantar dua rekannya Nayla dan Azizah dengan kursi roda yang dipakainya sejak kecil. Sahabat karibnya itulah yang paling rajin membantu Bulan untuk mendorong kursi rodanya.

Terlahir tanpa kedua kakinya, bukan halangan untuk bisa bersaing menimba ilmu. Bulan memang masuk sekolah saat usianya 9 tahun. Dia diterima di SDN 88 karena sekolah ini menyediakan inklusi. Untuk anak-anak difabel di sekolah ini diterima dengan syarat direkomendasikan psikolog.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sekolah kita menerima anak-anak seperti Bulan, tapi yang kondisinya seperti itu (Bulan) hanya dia saja (Bulan). Tidak banyak jumlahnya di sini, hanya 3 orang saja," kata Eliana.

Walau menerima murid difabel, sekolah yang rimbun dengan pohon dan bunga itu tidak memiliki kelas khusus. Tiga murid difabel tetap membaur dengan siswa lainnya sebanyak 306 orang.

"Bulan bergabung dengan teman-temannya di kelas, tidak ada ruangan khusus. Jadi tetap belajar seperti biasa," kata Eliana.


Bulan memang masuk sekolah usia 9 tahun. Hanya cukup belajar satu semester saja, anak ketiga buah hati Rudi Arifin dan Purwanti itu langsung naik ke kelas II. Ini karena kepintaran Bulan yang melampaui teman-teman di kelasnya.

Begitu juga saat duduk di bangku kelas dua, lagi-lagi Bulan hanya belajar satu semester. Setelah itu dia duduk di bangku kelas III.

"Di kelas III ini bulan juga bisa meraih prestasi ke dua. Dia pintar, dan tekun. Dia bersaing sebagaimana murid-murid lainnya," kata Eliana.


Kekurangan fisik yang dibawanya sejak lahir, bukan menjadi penghalang bagi Bulan. Dia tetap mengikuti aktivitas di sekolah bersama teman-temannya. Upacara bendera di setiap hari Senin, kadang Bulan dipercaya untuk memandu lagu Indonesia Raya.

"Jadi dia itu punya kemauan yang kuat sebagaimana mana siswa lainnya. Malah kalau kadang dia tak diajak, dia balik bertanya mengapa tidak diikutsertakan kegiatan di sekolah," kata Eliana.

Kisah Bulan ini viral setelah dirinya berkirim surat ke Presiden Jokowi yang diunggah lewat akun Instagram sendiri. Surat itu dibuat dengan tulisan tangan.

Bulan berharap bisa menerima bantuan dari Jokowi berupa kursi roda. Gayung pun bersambut. Hari ini, Presiden Jokowi mengirimkan kursi roda buat Bulan anak bungsu dari 3 bersaudara itu.

[Gambas:Video 20detik]

(cha/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads