"Ini bukan soal mengganti, tapi merotasi. Kita harus membiasakan orang untuk diberikan kesempatan memimpin," ujar Mekeng di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Meski begitu, Mekeng enggan merinci rotasi AKD DPR yang akan diisi oleh kader Golkar. Namun menurut dia seluruh kader Golkar yang berada di DPR harus memperlihatkan keahlian dalam posisi jabatan di parlemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi setiap kader dia berpacu untuk melihatkan kepiawaian dia kepandaian dia ketekunan dia supaya dia bisa jadi pemimpin," kata Mekeng.
"Jadi ini merupakan rotasi biasa, saya pun pernah menjadi ketua banggar ketua komisi II, saya pernah jadi anggota biasa buat saya itu biasa saja. Ini tugas dari partai kita jalani," imbuhnya.
Namun soal rotasi di Fraksi Golkar belum ada keputusan dari DPP Golkar. Mekeng mengaku harus membawa rotasi AKD itu ke pimpinan DPP Golkar.
Baca juga: Airlangga Bersih-bersih Orang Dekat Novanto? |
"Belum ada keputusan, semua masih yang sama nanti masih di kukuhkan abis itu baru partai apa yang mau dilakukan baru kita laksanakan apa keputusan partai. Itu akan dibawa ke DPP (Golkar) dong pasti kita kan alatnya DPP partai," papar dia.
"Pergantian komisi dan segala macam pasti akan dibicarakan dulu di partai kami hanya akan menjalankan apa yang diputuskan di dalam partai," sambung Mekeng.
Mekeng baru saja dipromosi sebagai Ketua Fraksi Golkar menggantikan Robert J Kardinal. Golkar juga rencananya akan mengganti Mahyudin dari posisi wakil ketua MPR untuk digantikan oleh Siti Hediati Harjadi alias Titiek Soeharto. (fai/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini