"FGD di sini mestinya bagaimana kabel listrik bisa dioptimalkan tapi ada energi baru yang diperbarukan. Maka tadi kita ada apresiasi ada energi pasang surya bahwa pembangkit ini menuju kemandiriamn dengan energi baru terbarukan," kata Sandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi menjelaskan energi baru terbarukan yang dimaksud mulai dari sumber energi solar surya, angin, hingga sumber energi dari pengelolaan sampah. Untuk lokasinya, Pemprov DKI masih mencari lahan yang paling memungkinkan.
"Tadi ada berbasis surya, berbasis angin juga ada yang berbasis sampah karena kepulauan seribu menghasilkan sampah alangkah baiknya kalau sampahnya tidak dibawa lagi ke bantar gebang, seperti kemarin yang di Muara Angke itu tapi itu malah diolah di sana juga," paparnya.
Sandi juga berharap adanya peningkatan daya listrik di Kepulauan Seribu yang semula hanya 9 mega watt menjadi 50 mega watt. Sandi menjelaskan, target 50 mega watt itu bisa dituntaskan dalam waktu 5 tahun ke depan.
"Kita akan hadirkan suatu rencana yang bisa tereksekusi dengan baik. Dan kita inginnya cepat karena memang melibatkan dunia usaha langsung. Di sini aada beberapa pengusaha yang siap berinvestasi," kata Sandi.
Upaya optimalisasi listrik di Kepulauan Seribu ini yakni kolaborasi antara Pemprov DKI dengan PLN. Samdi berharap dengan adanya peningkatan daya listrik di Kepulauan Seribu bisa berdampak pada sisi ekonomi sampai pendidikan.
"Dan ini bentuk daripada perhatian khusus dan keberpihakan Pemprov DKI mengaliri listrik di Kepulauan Seribu dan membuat listrik di sana menjadi dampak ekonomi, dampak pendidikan, dampak sosial, dampak atas lingkungannya juga semakin baik. Dan insyaallah ini menjadikan sesuatu yang konkret," jelasnya. (idn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini