TKI yang Tewas di Malaysia Tiba di NTB, Diduga Dibunuh

TKI yang Tewas di Malaysia Tiba di NTB, Diduga Dibunuh

Faruk Nickyrawi - detikNews
Selasa, 20 Mar 2018 13:09 WIB
Jenazah TKI Asal Dompu, NTB tiba di kampungnya (faruk/detikcom)
Dompu - Jenazah Imo Bin Ahmad (55) tiba di tanah kelahirannya di Dompu, NTB. Diduga ia tewas di perkebunan sawit di Malaysia.

Jenazah diberangkatkan dari Nunukan ke Pontianak. Dari Pontianak, jenazah diterbangkan ke Lombok dan tiba subuh. Dari Lombok dijemput ambulans dan sampai rumah duka di Desa Matuah, Dompu siang ini. Seluruh biaya pemulangan ditanggung pemilik kebun sawit.

Menurut anak korban, Laras (37) di dalam tubuh korban ditemukan sidik jari orang lain. Hal itu sesuai otopsi di Rumah Sakit Malaysia. Satu orang terduga pelaku telah diamankan oleh Polisi Malaysia dua hari pasca diketemukan jasad korban. Terduga pelaku itu adalah sopir yang mengantar korban ke kebut sawit untuk bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan tersebut semakin kuat dengan ditemukannya baju dan celana serta tempat nasi juga botol air minum yang disimpan bersamaan dengan batu didalam karung milik korban. Lokasinya sekitar 2 Km dari TKP penemuan jasad.

"Kecurigaan kami, ibu dibunuh oleh orang. Karena saat pergi, pakaiannya lengkap lalu ketika ditemukan hanya mengenakan BH. Pada pencarian pertama ditemukan kotak nasi, botok minum celana dan baju ada juga batu didalam karung," kata Laras pada detikcom di rumahnya, Selasa (20/3/2018).

Di Malaysia, Imo tinggal bersama istrinya dan Laras.

"Polisi Malaysia juga sudah menangkap satu orang diduga pelaku. Dia yang mengantar ibu saya ke kebun sawit," sambungnya.

Polisi Malaysia meyakinkan kelurga korban. Kasus yang menimpa ibunya itu adalah kasus pembunuhan berencana dan pelakunya akan dihukum mati.

"Polisi bilang sama kami, bahwa ini adalah pembunuhan berencana. Dan akan dihukum mati. Sopir yang ditangkap itu adalah orang Bugis bernama Fabdir," terang Laras. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads