Jenazah diberangkatkan dari Nunukan ke Pontianak. Dari Pontianak, jenazah diterbangkan ke Lombok dan tiba subuh. Dari Lombok dijemput ambulans dan sampai rumah duka di Desa Matuah, Dompu siang ini. Seluruh biaya pemulangan ditanggung pemilik kebun sawit.
Menurut anak korban, Laras (37) di dalam tubuh korban ditemukan sidik jari orang lain. Hal itu sesuai otopsi di Rumah Sakit Malaysia. Satu orang terduga pelaku telah diamankan oleh Polisi Malaysia dua hari pasca diketemukan jasad korban. Terduga pelaku itu adalah sopir yang mengantar korban ke kebut sawit untuk bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecurigaan kami, ibu dibunuh oleh orang. Karena saat pergi, pakaiannya lengkap lalu ketika ditemukan hanya mengenakan BH. Pada pencarian pertama ditemukan kotak nasi, botok minum celana dan baju ada juga batu didalam karung," kata Laras pada detikcom di rumahnya, Selasa (20/3/2018).
Di Malaysia, Imo tinggal bersama istrinya dan Laras.
"Polisi Malaysia juga sudah menangkap satu orang diduga pelaku. Dia yang mengantar ibu saya ke kebun sawit," sambungnya.
Polisi Malaysia meyakinkan kelurga korban. Kasus yang menimpa ibunya itu adalah kasus pembunuhan berencana dan pelakunya akan dihukum mati.
"Polisi bilang sama kami, bahwa ini adalah pembunuhan berencana. Dan akan dihukum mati. Sopir yang ditangkap itu adalah orang Bugis bernama Fabdir," terang Laras. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini