Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menjelaskan awalnya kedua satpam itu melihat gerak-gerik mencurigakan Baltov di dalam ATM di Jalan Juanda, Jakpus. MDS dan ARS lalu menghampiri pelaku skimming tersebut.
"Pada saat tersangka dihampiri oleh security namun berusaha melarikan diri dan membuang suatu dari tangannya ke Kali Ciliwung yang ada di Jalan Juanda, Jakarta Pusat," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (19/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka diamankan oleh satpam dan diserahkan kepada anggota," ujar Nico.
Selanjutnya, Tim Resmob Polda Metro Jaya menyisir Kali Ciliwung di Jalan Juanda. Polisi menemukan satu buah ATM yang berwarna biru dan diduga hasil skimming dan satu buah kartu akses ke sebuah hotel di Jakpus.
"Tim kemudian membawa tersangka ke hotel dan berkoordinasi dengan hotel untuk penggeledahan," terang Nico.
Setelah itu, kata Nico, tim menemukan sejumlah barang bukti terkait kejahatan skimming berupa satu buah laptop, dua buah deep skimmer, kartu yang sudah diisi data nasabah sebanyak 198 buah, uang sebesar Rp 50 juta, dan stiker sebanyak 10 lembar di sebuah hotel. Baltov kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.
Dalam kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengapresiasi keberanian dua satpam yang telah mengamankan pelaku skimming. Menurut Argo, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis akan memberikan penghargaan kepada dua orang tersebut.
"Kemudian atensi Bapak Kapolda berkaitan kasus ini, Bapak Kapolda akan memberikan reward, penghargaan kepada satpam karena keberanian menangkap pelakunya, setelah dikembangkan baru dibawa ke Polda Metro Jaya. Pada kesempatan berikutnya akan memberikan penghargaan kepada satpam tersebut," ujar dia.
Baltov sebelumnya ditangkap pada Jumat (16/3) pukul 21.00 WIB di sebuah hotel, Jalan Juanda, Jakpus. Dengan ditangkapnya Baltov ini, total tersangka kasus pembobolan ATM berjumlah lima orang.
Para pelaku melakukan aksinya sejak Juli 2017. Mereka membuat alat skimmer serta perangkat pendukung lainnya untuk memindai data para nasabah.
Alat tersebut disimpan di beberapa ATM di wilayah Bali, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, dan Jakarta. Dengan alat pemindai itu, para pelaku memindahkan data nasabah ke kartu ATM kosong, sehingga mereka dengan mudah melakukan transaksi berupa tarik tunai. (knv/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini