Berdasarkan keterangan KBRI Den Haag, Senin (19/3/2019), kegiatan dimulai dengan persembahyangan bersama umat Hindu dan Dharma Wacana oleh Wayan Sulestra yang menyampaikan makna dari Nyepi. Acara digelar di Aula Nusantara KBRI Den Haag.
Lebih dari 250 orang hadir dalam acara tersebut. Berbagai pertunjukan kesenian Bali ditampilkan seperti tari pendet, panyembrahma, tari baris, panji semirang, truna jaya, sekar jagad,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
#BaliSafe Cultural Festival 2018 dimeriahkan oleh sekitar 50 pemain gamelan, dan beberapa penari dari sanggar tari di Belanda, Italia, Belgia dan Jerman.
Tujuan diadakannya #BaliSafe Cultural Festival 2018 untuk mengingatkan warga Belanda dan Eropa umumnya akan keindahan Pulau Bali dan juga situasi Gunung Agung yang sudah aman.
"Diharapkan tahun 2018, dengan perekonomian Belanda yang membaik, Bali dapat menjadi salah satu tujuan utama wisata turis Belanda. Penyelenggaraan #BaliSafe Cultural Festival 2018 merupakan strategi promosi untuk mempromosikan dan meningkatkan ketertarikan atas budaya Bali di Eropa," tutur Dubes I.G Waseka Puja. (rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini