ASEAN-Australia Serukan Stabilitas di Laut China Selatan

Laporan dari Sydney

ASEAN-Australia Serukan Stabilitas di Laut China Selatan

Aditya Mardiastuti - detikNews
Senin, 19 Mar 2018 09:20 WIB
Para pimpinan ASEAN dan PM Australia di sela KTT Istimewa. Foto: Pool: Andrew Taylor/ASEANinAus
Sydney - ASEAN dan Australia meminta para pihak yang bersengketa di Laut China Selatan untuk menahan diri. Pembahasan Laut China Selatan ini merupakan bagian dari peningkatan stabilitas keamanan maritim di Indo-Pasifik.

"Kami menegaskan kembali pentingnya meningkatkan dan menciptakan perdamaian, stabilitas, keamanan dan keselamatan maritim, kebebasan navigasi dan penerbangan di kawasan Asia Tenggara," ujar pernyataan bersama pemimpin ASEAN-Australia di KTT Istimewa ASEAN-Australia di Sydney, Australia, Minggu (18/3/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menekankan pentingnya gerakan non-militer, dan kebutuhan untuk membangun rasa saling percaya dan percaya diri, meminta para pihak untuk saling menahan diri dan mematuhi kode etik dan menghindari tindakan yang akan memperkeruh suasana," sambungnya.

Pernyataan bersama itu tertuang dalam Deklarasi Sydney yang menjadi hasil dari pertemuan KTT Istimewa ASEAN-Australia. Mereka kemudian menyebutkan sejumlah kode etik yang telah disepakati terkait sengketa Laut China Selatan, yaitu United Law of the Sea (UNCLOS), International Civil Aviation Organization (ICAO), dan International Maritime Organization (IMO).



"Terkait hal ini kami mendukung implementasi menyeluruh dari deklarasi code of conduct para pihak yang bersengketa di Laut China Selatan, dan menunggu kesimpulan awal efektivitas code of conduct di Laut China Selatan," sambungnya.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan langkah konkret code of conduct atau tata perilaku itu merupakan bagian dari konsensus antarnegara anggota ASEAN. Kode etik itu akan mengatur soal navigasi hingga aktivitas ekonomi.



"Ada konsensus yang kuat di antara negara anggota ASEAN melalui negosiasi tata perilaku di kawasan Laut China Selatan. Guna memastikan navigasi dan penerbangan yang bebas, sekaligus aktivitas ekonomi,"kata Turnbull saat konferensi pers.

Ketua ASEAN yang juga Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan Laut China Selatan berhubungan dengan ASEAN. Dia mengatakan dinamika yang terjadi di Laut China Selatan merupakan masalah klaim dari sejumlah negara, namun ASEAN berkepentingan untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah mereka.

"Semua negara-bangsa-negara di ASEAN berhubungan dengan China. Dinamika Laut China Selatan hanya mencakup beberapa negara pengklaim; Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, tapi bagaimanapun apa yang terjadi dinamika Laut China Selatan itu mempengaruhi seluruh negara anggota ASEAN. Ini adalah persoalan keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara yang berdampak pada semua negara ASEAN jika ada yang salah," urai Lee. (ams/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads