Sulitnya Menangkap Bonita: Mobil Terpuruk dan Minim Cahaya

Sulitnya Menangkap Bonita: Mobil Terpuruk dan Minim Cahaya

Ray Jordan - detikNews
Minggu, 18 Mar 2018 06:25 WIB
Penampakan harimau Bonita saat melintas di perkebunan sawit. (Foto: Dok. BBKSDA Riau)
Pekanbaru - Harimau Sumatera Bonita, sempat ditembak bius tim terpadu. Namun, upaya untuk memindahkan Bonita ke wilayah yang lebih aman tersebut tidaklah mulus.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutana Siti Nurbaya Bakar menjelaskan, ada 54 orang yang tergabung dalam tim terpadu, yang dikerahkan untuk menangkap Bonita. Tim Rescue Terpadu itu terdiri dari Balai Besar KSDA Riau, Pemerintahan Daerah Kabupten Inhil, Polres Inhil, Kodim Inhil, Yayaan Asari, WWF, PKHS, Veswick, PT TH Indo Plantation, PT Arara Abadi, dan masyarakat Dusun Sinar Danau Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Penembakan terhadap Bonita dilakukan pada Jumat (16/3) atau di hari ke-73 upaya penangkapan Phantera Tigris Sumatrae tersebut.

[Gambas:Video 20detik]



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Perjumpaan pertama oleh Regu 1 di Jalan Poros Areal PT TH Indo Plantation Blok Eboni 62. Saat itu kondisi Bonita sedang duduk di bawah pohon sawit. Petugas bernama Perisomba anggota tim penembak bius dari Regu 1 langsung melakukan tembakan bius, namun terhalang tangkai sawit sehingga tidak mengena ke Bonita," kata Siti kepada detikcom, Sabtu (17/3/2018).

Siti mengatakan, upaya penembakan bius terhadap Bonitya tidaklah mudah. Selain sulitnya menemukan harimau betina itu, kondisi medan yang sulit dan berlumpur serta minimnya penerangan menjadia kendala.

"Dalam perjalanan Regu 2 yang dikoordinasikan drh Dita, bertemu dengan Bonita dan melepas tembakan pada Jumat (16/3) pukul 19.30 WIB. Selanjutnya mengikuti namun arah pergerakan Bonita kembali ke arah blok Eboni 62 . Dita kembali memutar mobil dari jalur poros masuk ke Blok Eboni 62 dan ketika sampai pada pohon ke 18-20 pada Blok Eboni 62, Bonita muncul di samping mobil," jelas Siti.

Selanjutnya, kata Siti, Bonita bergerak ke depan mobil Regu 2 dan menjauhi mobil. Mobil terus mengikuti. Namun setelah bergerak 100 meter, mobil terpuruk karena kondisi jalan rusak berat.

"Harimau Bonita duduk dan dalam pengamatan kondisinya mulai muntah. Tim kemudian berinisiatif untuk turun dari mobil berjalan mendekati Bonita dengan kewaspadaan yang tinggi," kata Siti.

Selanjutnya, tim gabungan kemudian berjalan kaki mendekati Bonita sampai jarak kurang lebih 50 meter. "Ketika tim mendekat dan melepas tembakan bius yang ketiga terhadap Bonita, harimau tersebut langsung masuk ke dalam semak-semak sehingga tim kehilangan jejak," kata Siti.

Tim kemudian kehilangan jejak. Sementara kendaraan terpuruk dalam lumpur dan tak bisa bergerak. Selain itu, situasi penerangan lampu di lokasi hanya mengandalkan lampu sorot yang bersumber dari satu mobil. Akibatnya, keberadaan Bonita tidak terdeteksi lagi. (jor/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads