Fahri Hamzah Pilih Kunker Dibanding Ladeni Tantangan Mubahalah

Fahri Hamzah Pilih Kunker Dibanding Ladeni Tantangan Mubahalah

Elza Astari Retaduari - detikNews
Sabtu, 17 Mar 2018 13:04 WIB
Fahri Hamzah tak penuhi tantangan Sumpah Mubahalah. (Foto: Gibran Maulana/detikcom).
Jakarta - Fahri Hamzah tak hadir untuk menerima tantangan sumpah mubahalah dari kader muda PKS, Pipin Sopian. Wakil Ketua DPR itu lebih memilih untuk kunjungan kerja (kunker) dibanding meladeni tantangan itu.

"Aku kan di Gorontalo. KUNKER," ujar Fahri saat dimintai konfirmasi, Sabtu (17/3/2018).

Fahri pun mempertanyakan kapasitas Didin yang mengajaknya untuk sumpah mubahalah. Dia menyebut Pipin tidak terlibat dalam perkaranya dengan PKS terkait pemecatan dari partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setahu saya dia nggak ada dalam perkara saya. Siapa dia ya? Pribadi nggak (kenal)" ucapnya.


Hanya saja Fahri tak menjawab jelas saat ditanya apakah siap datang sumpah mubahalah dengan Pipin dengan jadwal yang lain. Dia kembali menegaskan tak punya masalah dengan Pipin yang merupakan Ketua Departemen Politik DPP PKS itu.

"Ajak apa? Apa sih itu? Saya nggak paham karena saya nggak tahu posisi dia dalam perkara," tutur Fahri.

Mubahalah sendiri merupakan saling sumpah melaknat antara pihak yang disaksikan sejumlah saksi terhadap sebuah kebenaran yang diyakini masing-masing pihak. Sumpah tersebut harus dihadiri kedua pihak, jika tidak maka batal.

Pipin sendiri mengajak Fahri untuk sumpah mubahalah karena Fahri dinilai tidak jujur dalam memberikan keterangannya soal pemecatan dirinya dari PKS. Saat ini perkara pemecatan Fahri dari PKS masih berjalan di tingkat kasasi karena Fahri mengajukan gugatan.


"Banyak sahabat yang bertanya kenapa saya berani mengajak mubahalah saudara Fahri Hamzah, saya lakukan ini setelah saya melihat sepak terjang saudara Fahri yang menuntut Pimpinan PKS ganti rugi Rp 500 miliar, menebarkan berita yang tidak benar tentang PKS dan pimpinan PKS, dan mengadukan pidana Presiden PKS ke kepolisian dengan pencemaran nama baik karena sudah mengatakan bohong dan membangkang," kata Pipin.

Ia menilai perbuatan Fahri telah melewati batas dan merusak nama baik PKS. Sebelum menantang mubahalah, ia mengaku telah melakukan pengecekan bukti-bukti terkait pemecatan Fahri.

Pipin mengatakan sebelumnya Majelis Syuro PKS telah mengadakan pertemuan dengan Fahri tentang penarikannya dari Pimpinan DPR sebelum dia dipecat. Menurutnya saat itu Fahri sepakat akan mundur daru Pimpinan DPR asalkan tetap di PKS. Akan tetapi Fahri disebut mengingkari perkataannya sendiri hingga akhirnya dipecat dari PKS, namun kemudian melakukan perlawanan.

"Saya siap melakukan mubahalah dengan saudara terkait dengan pernyataan saudara tersebut di mana pun dan kapanpun. Bahkan jika harus melakukannya di depan ka'bah sampai saudara minta maaf," tegas Pipin. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads