Gedung yang dibangun khusus untuk melindungi seluruh bangunan yang ada di Bandara Soekarno-Hatta tersebut merupakan yang pertama se-Asia Tenggara yang dikelola oleh pengelola bandara. Terletak persis di lokasi strategis yang dapat menjangkau seluruh area dengan response time mengikuti standar pemerintah.
Operation and Service Executive Manager Bandara Soekarno-Hatta Djody Prasetyo menjelaskan main fire station atau markas pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) memiliki peruntukan melindungi berbagai peristiwa yang ada di lapangan terbang.
"Agar tidak mengurangi pelayanan terhadap aircraft crash, kami membangun domestic fire yang peruntukannya berbeda, yakni lebih kepada melindungi kawasan bandara dari sisi darat," tutur Djody seusai peresmian domestic fire station oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Jumat (16/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Domestic fire juga didukung empat armada kendaraan yang masing-masing memiliki spesifikasi yang berbeda. Dua di antaranya memiliki kemampuan menampung air berkapasitas 5.000 liter dan 500 liter foam. Dua lainnya memiliki kemampuan dapat menampung 8.000 liter air dan 500 liter foam.
"Dengan jumlah personel yang memadai. Kami juga menempatkan personel domestic fire di setiap terminal dan kargo untuk melakukan pemadaman tingkat awal. Hal ini juga kami lakukan untuk membantu petugas pemadam dari pemerintah daerah pada saat terjadi kebakaran di sekitar bandara. Menyusul dalam waktu dekat ini, satu station yang baru juga sudah siap dioperasikan," jelas Djody.
Dengan hadirnya domestic fire station di Bandara Soekarno-Hatta, ini merupakan fire station pertama di Asia Tenggara. Tentunya ini melengkapi fasilitas dalam mendukung kegiatan keselamatan penerbangan, khususnya di sisi darat bandara. (ega/nwy)