Kendati di Kota Cirebon belum ditemukannya akun-akun media sosial (medsos) dan situs pengelola hoax, polisi, TNI, dan Pemkot Cirebon mengantisipasi menyebarnya hoax di Kota Cirebon.
Kapolresta Cirebon AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan hoax sangat berbahaya dan menganggu ketentraman serta keamanan negara atau daerah. Bahkan, menurutnya, hoax menjadi biang kerok yang memecah belah masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Labih lanjut, Adi mengatakan sejak munculnya berita yang tentang penangkapan aktor-aktor penyebar hoax, seperti Muslim Cyber Army (MCA) dan Saracen, kesadaran masyarakat mulai tumbuh untuk memilah berita.
"Masyarakat sekarang mulai sadar jika hoax itu memecah belah bangsa. Untuk itu, kita harus terus mengkampanyekan ini," katanya.
Saat ditanya mengenai kasus penyebaran hoax di Kota Cirebon, dikatakan Adi, pihaknya belum menemukan adanya akun atau situs media sosial yang menyebarkan hoax di Kota Cirebon. Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan patroli cyber untuk memantau sejumlah akun atau situs.
"Kalau dalam patroli cyber itu kita temukan, kita akan langsung telusur siap pembuatnya. Kita akan proses sesuai dengan hukum. Kita juga mengimbau kepada masyarakat agar cerdas dalam menggunakan media sosial dan jangan ikut menyebarkan hoax," tutup Adi.
Selain kegiatan deklarasi anti hoax, Pemkot Cirebon bersama polisi dan TNI melakukan sejumlah kegiatan, seperti lomba dan joget bareng. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat sinergi antar lembaga tersebut.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini