Penyerangan terjadi pada Rabu (14/3) sekitar pukul 11.30 WIB di dalam kamar pondok pesantren yang berada di Dukuh Karangdowo, Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.
Saat ditemui wartawan di kediamannya, pengasuh pondok pesantren, Kyai Umar Fauzi, menceritakan siang itu korban sedang beristirahat di dalam kamar. Sedangkan teman-temannya sedang beraktivitas di ruang depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kebetulan tidak di rumah. Anak-anak cerita mereka mendobrak pintunya karena terkunci," ujar dia, Kamis (15/3/2018).
Pelaku kemudian kabur melalui jendela kamar. Para santri lainnya sempat mengejarnya, namun pria misterius berhasil kabur melalui kebun belakang pondok.
"Langsung saya bawa ke Puskesmas. Tapi akhirnya dirujuk ke rumah sakit," kata pria yang juga bekerja sebagai petani itu.
Menurut cerita para santri, pelaku menggunakan penutup wajah, sehingga tidak dikenali. Dia mengaku tidak mengetahui motif pria tersebut melakukan penganiayaan terhadap santrinya.
Pantauan detikcom, pondok pesantren tersebut tampak seperti rumah sederhana. Hanya enam orang santri yang tinggal di sana. Mereka harus berbagi tempat tidur setiap harinya.
"Kalau yang mondok hanya 6 orang, lainnya warga sekitar. Setelah ngaji langsung pulang. Tapi kadang ada yang nginep juga," imbuhnya.
Dalam sebulan terakhir, kata Umar, pondoknya memang kerap menjadi sasaran maling, meskipun sekadar mencuri saklar atau lampu. Peristiwa ini kini ditangani oleh Polres Sragen.
"Saya tidak tahu apa ada hubungannya. Saya serahkan kepada yang berwajib," tutupnya. (sip/sip)











































