"Saya ingatkan, kalau salah memilih cawapres, maka bisa kalah," kata Cak Imin di acara Mata Najwa, yang disiarkan langsung oleh Trans7, Rabu (14/3/2018).
Cak Imin mendengar Jokowi juga mewacanakan untuk menggaet cawapres dari kalangan nonpartai atau teknokrat. Namun, menurutnya, itu terlalu berisiko kalau direalisasikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berujar partainya, yakni PKB, punya massa 11 juta yang bisa berpengaruh signifikan terhadap kemenangan di Pilpres 2019. "Siapa pun yang didukung PKB pasti menang," ujarnya.
"Bukan hanya itu. Kalau saya nggak dipilih (menjadi cawapres Jokowi), saya bisa nyapres lho nanti," kata Cak Imin santai, disambut tawa banyak orang di lokasi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menilai berhasil atau tidaknya Cak Imin menjadi cawapres Jokowi bukan bergantung pada Jokowi, melainkan lebih bergantung ke partai-partai pendukung Jokowi. Soalnya, siapa pun cawapres Jokowi pada 2019 bakal punya potensi besar menjadi capres pada 2024.
"Kalau misalnya Cak Imin dipilih (menjadi cawapres), itu ibarat memberi karpet merah kepada Cak Imin di 2024," kata Burhanuddin. (dnu/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini