Dilansir dari Reuters, Selasa (13/3/2018), penunjukan Haspel sebagai Direktur CIA oleh Trump masih harus melalui persetujuan Senat. Apabila Senat menyetujui, maka Haspel akan menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan Direktur CIA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reuters melaporkan, Haspel diketahui sebagai sosok yang kontroversial. Ia diduga terlibat dalam kekerasan di fasilitas penahanan atau 'black site' CIA. Meski begitu, Trump memuji Haspel sebagai orang yang luar biasa.
"Ini akan membuka luka lama lebih dari satu dekade yang lalu, dan juga akan mengakibatkan lebih banyak pengawasan terhadap analisis dan aktivitas kami, terutama jika Gina diterima (Senat)," ujar seorang pejabat AS yang tak menyebut namanya.
Baca juga: Trump Pecat Rex Tillerson Sebagai Menlu |
Petugas intelijen yang bertugas dengan dia dan pejabat kongres tahun lalu mengatakan bahwa pada tahun 2002 selama pemerintahan Presiden George W Bush, Haspel mengelola penjara rahasia CIA di Thailand dengan kode 'Cat's Eye'. Dua tersangka anggota militan Al Qaeda disebut-sebut diinterogasi dengan kasar dan dikenai waterboarding di fasilitas tahanan tersebut.
Sekitar tahun 2005, Haspel membantu melaksanakan perintah untuk menghancurkan rekaman video waterboarding, simulasi penenggelaman, yang dianggap sebagai bentuk penyiksaan. Fasilitas tahanan ini dianggap 'black site' karena keberadaannya tak diketahui pemerintah AS.
(rna/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini