Konsultan politik itu bernama Cambridge Analytica, yang punya kantor di empat negara (Amerika Serikat, Inggris, Brasil, dan Malaysia). Mereka memiliki sebuah metode 'super' memakai big data atau data besar dalam proses membantu kampanye.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka tak menyebutkan partai apa yang telah dibantunya. Ada 48 partai politik yang berlaga dalam Pemilu 1999.
Cambridge Analytica mengakui adanya tingkat kesulitan selama melakukan survei di Indonesia. Ada lebih dari 200 juta orang dengan 40 bahasa berbeda di Indonesia yang berbentuk kepulauan.
![]() |
Tak disebutkan apakah partai yang mereka bantu akhirnya memenangi Pemilu 1999. Namun Cambridge Analytica menulis pihaknya berperan penting dalam menanamkan perasaan yang kuat kepada masyarakat di tengah krisis ekonomi menghantam Asia.
Tak dijabarkan pula metode yang dipakai Cambridge Analytica untuk berpraktik di Indonesia saat itu. Sementara itu, mereka menulis cukup detail soal metode memenangkan Donald Trump menggunakan tiga komponen, yakni riset, ilmu pengolahan data, dan pemasaran digital. (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini