Penghargaan bernama Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya itu diserahkan oleh Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Ravik Karsidi, dalam sidang senat terbuka Dies Natalis ke-42 UNS di Auditorium UNS, Senin (12/3/2018).
Dalam pidatonya, Ravik mengatakan alasannya memilih JK untuk menerima penghargaan kemanusiaan itu. Menurutnya, JK merupakan tokoh yang memiliki banyak jasa di bidang sosial dan kemanusiaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jusuf Kalla juga dinilai memiliki kemampuan dalam membuka ruang perdamaian di beberapa wilayah konflik, baik di dalam maupun luar negeri. Selain mengedepankan dialog, dia juga dinilai mampu meredam konflik melalui senyumannya.
"Dia lebih memilih memahami duduk perkara dari pemicu konflik melalui dialog. Dan kedua, adalah melalui senyum beliau yang indah. Bagi beliau, senyum ialah lebih baik dari pilihan berperang," ujar dia.
Selain itu Kalla juga dianggap memiliki prinsip mengalah daripada harus berperang. "Beliau memiliki prinsip mengalah. Karena mengalah adalah harga mahal, jalan besar menuju perdamaian. Dan ketiga, beliau termasuk anti perang," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Jusuf Kalla berterima kasih telah dipilih menjadi penerima penghargaan itu. Menurutnya, masalah kemanusiaan sudah sepantasnya diselesaikan oleh seluruh masyarakat.
"Bagi saya, masalah kemanusiaan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi amanah daripada kita sebagai manusia untuk mendamaikan sesama manusia. Juga merupakan amal ibadah dalam agama," kata Kalla dalam pidatonya. (mbr/mbr)