Berdasarkan data di RSUD Tjitro Wardojo, korban-korban tersebut antara lain Anindia fauziah (3,5), Endang Purwatiningsih (55), Nabhan Zulfadi (4). Ketiganya korban musibah tank tenggelam.
Dan satu orang korban atas nama Kholifah Zaki Rajendra (6) merupakan korban yang jatuh dari atas tank. Keempat korban tersebut saat ini dirawat di bangsal yang sama, yakni di bangsal Bougenvile.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti sendiri mengaku masih shock dan trauma dengan musibah yang menimpa anaknya dan anak-anak lain. Bayangan saat para korban hanyut terbawa arus Sungai Bogowonto masih terlihat jelas di ingatannya.
"Sampai sekarang saya masih trauma kalau ingat kejadian itu. Saya lihat anak-anak hanyut, saya juga lihat bagaimana pak randi yang meninggal dunia itu diangkat-angkat oleh tentara lain. Saya mau menolong juga tidak bisa," ujarnya.
Atas peristiwa yang menimpa anaknya, Siti mengaku menganggap hal itu sebagai musibah.
"Mau bagaimana lagi ya, namanya juga musibah yang tidak disengaja. Saya tidak menyalahkan siapa-siapa," katanya.
Sementara itu, korban lainnya, Endang Purwatiningsih (55) mengaku sudah agak baikan. Dirinya menjadi salah satu korban dari tank tenggelam bersama dengan puluhan penumpang lain dari rombongan PAUD Ananda.
"Saat kejadian, saya kebetulan mengantar anak tetangga yang memang saya asuh. Anaknya selamat, tapi saya yang pingsan, tidak tahu bagaimana, tahu-tahu sudah sampai rumah sakit," kata Endang.
Saat ini Endang mengaku masih merasakan sakit pada bagian dada.
"Secara keseluruhan saya sudah baik, mendingan, hanya di bagian dada masih agak sakit. Sudah di rontgen, tapi hasilnya belum keluar," tuturnya.
Seperti yang diketahui, rombongan PAUD Ananda, Sindurjan, Purworejo mengalami musibah kecelakaan tank saat melaksanakan outbond di Yonif 412 Purworejo, Sabtu (10/3). Dua orang meninggal dunia akibat musibah ini, yaitu Pratu Randi Suryadi dan Iswandari. (sip/sip)