"Baru takbiratul ihram. Allahu Akbar. Belum baca apa-apa. Anak saya teriak bapak, bapak. Saya belok lihat ke belakang, (pisau) sudah nyampe di depan saya," kata Abdul saat ditemui di rumahnya, Sawangan, Depok, Minggu (11/3/2018).
Saat itu Abdul berada di pojok kanan barisan pertama. Anaknya yang baru saja keluar dari tempat wudhu melihat gelagat perempuan diduga gangguan jiwa yang akan menyerang ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak saya, dia lihat begini bawa pisau. Digenggamnya kaya gini. Memang sengaja mau ke leher. Saya nggak tahu dia rencana apa. Pas saya belok gini. Dia meletot," tutur Abdul.
Abdul langsung menghentikan salatnya dan melawan perempuan tersebut. Dia melumpuhkan perempuan itu dan mengamankan pisaunya.
"Saya pukul dia, saya berantem, saya jatuhin, bagaimana dia supaya jatuh, saya nggak kasih kesempatan dia buat melawan soalnya dia bawa pisau. Kalau saya diemin, dia malah berleluasa. Saya pukul mukanya. Seadanya saya mukul, saya mukul. Saya nggak kasih kesempatan. Kira-kira lima menit, baru jatuh, saya jatuh dia jatuh, baru pisaunya keluar. Lalu saya ambil," terangnya.
Jemaah yang tengah menunaikan salat pun ikut berhenti. Mereka mengucapkan takbir saat melihat darah bercucuran.
"Ya jemaah, Allahu Akbar, laa ilaha illalahu. Mungkin kaget. Saya teriak-teriak Akhirnya batal salat, belum sampai Fatihah, lihatin saya begini," ucap dia.
Selepas kejadian itu, Abdul langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Polisi saat ini masih menyelidiki motif penyerangan tersebut.
(knv/idh)